ACEH TAMIANG — Tragis nian nasib yang menimpa AZ. Anak yang masih berusia 2,5 tahun tersebut harus menahan siksaan berat sang paman dan bibinya. Balita malang yang jauh dari orangtua itu kini mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang sejak sepekan terakhir.

Siksaan yang diterima dari paman dan bibi menyebabkan batok kepala AZ retak, tulang tangan juga retak, bibir memar, perut penuh bebas gigitan. Di perut bagian bawah juga dipenuhi sulutan puntung rokok. Kakinya patah.

Dirawat di RSUD Aceh Tamiang, AZ terbaring tak berdaya di atas ranjang. Kaki dan tangannya terbungkus balutan perban untuk mengembalikan tulang yang retak dan patah. Meski tidak menangis, sorot bola mata AZ tak menunjukkan keceriaan, layaknya balita seumurnya.

Sejumlah pengunjung yang umumnya keluarga pasien maupun warga di sekitar rumah sakit merasa prihatin dengan kondisi AZ. Tak sedikit di antara mereka tak kuasa menahan tangis atau amarah saat melihat kondisi balita malang itu.

Pada suatu hari, AZ mengalami kejang-kejang. Oleh bibinya, SM, ia dibawa ke Puskesmas Seuruway. Perawat terkejut melihat badan AZ yang dipenuhi bekas siksaan.

Itulah awal mula perbuatan kejam IR dan SM (keduanya paman dan bibi AZ –red.) selama empat bulan terakhir ini terbongkar. Bidan dan perawat di Puskesmas melihat sejumlah kejanggalan di tubuh bocah perempuan tak berdosa itu. Akhirnya informasi tentang keanehan tubuh Zhuri tersebar hingga ke masyarakat. Rasa simpati dan iba bermunculan dari warga, akhirnya masyarakat memilih melaporkan kasus penyiksaan bocah ini ke Polsek setempat.

AZ dalam kondisi tidak berdaya itu dirujuk ke RSU Daerah Aceh Tamaing untuk mendapatkan pertolongan medis lanjutan. Sementara IR dan SM dibekuk aparat kepolisian.

Elvi, bibi AZ yang lain, kini setia menjaganya di rumah sakit. Menurut Elvi, sejak lahir hingga umur 1,7 bulan, AZ tinggal bersama ibunya di Belawan Sumatera Utara. Namun setelah itu karena alasan ekonomi ibunya berangkat bekerja ke Malaysia. Sementara AZ ditinggal sama saudaranya. Baru empat bulan yang lalu, AZ berpindah asuhan ke keluarga bibinya di Desa Binjai Seuruway.

Tidak ada keluarga yang tahu sebelumnya bahwa AZ menerima penyiksaan seperti itu, karena setiap ibunya menelepon, selalu jawaban yang menyejukkan disampaikan oleh si bibi. “Tapi kenyataannya seperti ini,” ujar Elvi, menangis.

Halimah, sang ibu, tidak menitipkan gratis anaknya. Ia selalu mengirim uang sebesar Rp1 juta perbulan untuk kebutuhan susu dan pakaian anaknya. “Uang ada dikirim tapi celana anak ini udah robek-robek,” tambah Elvi

Direktur RSU Aceh Tamiang, Lia Imelda, mengatakan dari hasil diagnosis dokter ditemukan kepala AZ mengalami keretakan, bagian pipinya memar, matanya juga terganggu, tulang lengan tangan kanannya retak, bagian tubuh penuh bekas gigitan, dan bagian atas kemaluan penuh bekas luka bakaran rokok, serta kemaluan bocah itu juga ditemukan dugaan ada tekanan benda tumpul. Kaki kiri mengalami patah tulang di atas lutut, sementara kaki kanan mengalami keretakan tulang.

“Anak itu juga mengalami trauma, jadi bukan saja fisik yang diderita, tapi juga psikis,” ujar dr Lia Imelda. []

ACEHBARU.COM | ACEHVIDEO.TV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.