Friday, April 19, 2024
spot_img

Kemenpora Bentuk 200 Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Mengantisipasi bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya yang saat ini sudah tidak bisa terhindarkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melatih 200 Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) di Aceh, Senin 3 September 2018.

Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Arifin, menyebutkan tahun 2018 pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dengan menjadikan program pelatihan kader inti anti narkoba sebagai prioritas. Pelatihan kader inti anti narkoba ini diselenggarakan di tiga provinsi yakni Aceh, Jakarta, dan Bali dengan target bisa merekrut 600 pemuda sebagai kader inti yang akan mengkampanyekan bahayanya penggunaan narkoba.

“Salah satu targetnya adalah bagaimana supaya bisa terbentuk Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) di setiap provinsi itu 200 orang. Yang hari ini kita laksanakan di Aceh, ada pemuda dari 5 kabupaten di provinsi Aceh yaitu, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Bireun, Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Banda Aceh semuanya berjumlah 40 orang per kabupaten,” ujar Arifin usai memberikan sambutan dalam acara pelatihan inti pemuda anti narkoba di Banda Aceh, Senin (3/9).

Dengan terbentuknya 200 Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) di setiap provinsi, sebut Arifin, diharapkan usai mengikuti pelatihan setiap peserta mampu merekrut 10 pemuda yang bisa ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan narkoba.

“Usai pelatihan targetnya bagaimana supaya bisa terbentuk Kelompok Pemuda Anti Narkoba (KOPAN) sebanyak 2000 orang,” sebutnya dalam katerangan tertulis.

Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba, menurut Arifin dinilai efektif untuk menjaring pemuda agar memberikan kesadaran terkait bahaya pengggunaan narkoba.

Tahun ini, Aceh, Jakarta dan Bali menjadi provinsi prioritas yang akan dibentuk Kader Inti Pemuda Anti Narkoba. Ketiga daerah tersebut, dinilai sebagai daerah rawan penyalahgunaan narkoba.

“Kita tahu kan kalau Aceh ini narkobanya agak rawan walaupun sudah bagus penanganannya seperti juga di Bali, karena di sana adalah daerah pariwisata kita perlu memberikan kesadaran agar tidak terpengaruh dari luar. Kita akan sentuh seluruh Indonesia cuma karena anggaran terbatas kita masih pilah-pilih,” pungkas Arifin.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU