Radzie/ACEHKITA.COM

KUALA LANGSA | ACEHKITA.COM — Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana sebesar Rp2,3 miliar untuk menangani 1.700 imigran Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Aceh dalam sebulan terakhir ini.

Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa menyatakan, penangangan imigran Bangladesh dan Rohingya tak hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah Aceh. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial mengalokasikan Rp2,3 miliar untuk menangani para imigran.

“Kalau untuk makanan semuanya oleh IOM (International Organization for Migration) dan bantuan masyarakat,” ujar Khofifah saat berkunjung ke penampungan imigran di Kuala Langsa, Ahad (24/5/2015). “Kita siapkan 2,3 Rupiah yang diambil dari anggaran bencana sosial.”

Dana itu akan digunakan untuk menangani imigran di Aceh Tamiang, Aceh Utara, Langsa, dan Aceh Timur.

Kementerian Sosial, sebut Khofifah, menyiapkan tambahan untuk matras, selimut, tenda, dan pelbagai peralatan rumah tangga lainnya.

“Kemensos pada posisi penyiapan untuk meyakinkan perlindungan sandang dan pangan mereka. Kita memaksimalkan dari seluruh ketersediaan pangan dan sandang,” lanjutnya.

Sejak tiga pekan lalu Aceh kedatangan sekitar 1.700 imigran asal Myanmar dan Bangladesh. Selain pemerintah lokal, penanganan imigran juga melibatkan UNHCR (Badan Pengungsi PBB) dan IOM. Bantuan juga mengalir dari masyarakat dan lembaga sosial lainnya.

Tak hanya bantuan logistik, masyarakat juga terlibat dalam upaya pemulihan trauma dan pendidikan. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.