Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kreativitas tujuh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, pantas diacungi jempol. Mereka merakit mobil berukuran 150×70 sentimeter yang dijalankan menggunakan empat panel tenaga surya.

Mobil berkekuatan tenaga surya tersebut dipamerkan pada ajang yudisium mahasiswa Fakultas Teknik di Darussalam, Senin (1/12/2014). Mobil tersebut tampak ceper, karena menggunakan ban kecil yang lazim digunakan Vespa. Tidak dilengkapi dinding.

Ia sebenarnya hanya rangka besi yang dilengkapi ban, empat panel tenaga surya yang berfungsi sebagai atap dan penutup bak belakang. Di bak belakang, terdapat empat baterai basah (aki), solar charger controler, dan controler. Sementara di bawahnya terdapat motor yang berfungsi untuk menggerakkan roda belakang. Di bagian depan, selain setang, terdapat rem di bagian kaki kiri dan pedal gas di kanannya.

Mobil masih menggunakan satu tempat duduk. Uniknya, tempat duduk tunggal itu terbuat dari kursi yang “dipinjam” dari ruang kuliah umum.

Empat panel solar yang dipasang pada mobil tersebut berfungsi sebagai penerima energi dari panas matahari. Lalu energi tersebut disalurkan melalui solar charger controler, yang kemudian diteruskan ke empat baterai, lalu ke controler, sebelum akhirnya ke “mesin” penggerak.

Mobil purwarupa tersebut masih menggunakan porseneling dua gigi maju. “Ini belum dilengkapi gear (gigi) untuk mundur,” kata Al Furqan, salah seorang perakit mobil tenaga surya tersebut. “Gigi mundur belum dipasang karena kita buru-buru ikut Engineering Expo.”

Mobil tenaga surya tersebut dirakit tujuh mahasiswa Teknik Mesin Unsyiah, yaitu Al Furqan, Marzatillah, Reza Fahlevi, Moerizal, Khalil Fasmi, Reza Furqan, dan Yasir Arafat. Kerja-kerja mereka ini di bawah asuhan Muhammad Tajuddin, dosen Teknik Unsyiah.

Al Furqan menyebutkan, mobil ini dirakit dalam waktu tiga hari. Namun desain dan konsepnya telah mereka persiapkan dalam tiga bulan terakhir ini.

Ide merakit mobil tenaga matahari ini tak terlepas dari melambungnya harga bahan bakar minyak. “Mobil ini merupakan bagian dari green manufacture dan harga BBM yang meningkat,” ujar Furqan.

Mobil garapan Furqan cs ini juga bebas polusi. “Mobil ini tidak bising dan tidak mengeluarkan asap yang bikin polusi,” tambahnya.

Sementara itu, Muhammad Tajuddin menyebutkan, mobil ini merupakan kreasi anak didiknya di Lab Desain dan Manufaktur. Ke depan, mobil purwarupa ini akan ditingkatkan, baik dari segi desain maupun kemampuan.

“Kita akan memperhatikan nilai estetika (keindahan) dari sebuah mobil. Misalnya di mana letak solar panel yang cocok,” kata Tajuddin.

Meski masih purwarupa, kata Tajuddin, seorang pejabat Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sudah memesan agar mobil ini dibuatkan dalam bentuk tiga kursi tempat duduk. “Dia mau menggunakan mobil ini untuk mengantar anaknya sekolah,” ujar Tajuddin. []

FG (@efmg)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.