BANDA ACEH, acehkita.com. Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh tetap melanjutkan perhitungan suara dari Pidie, meski 21 Partai Politik nasional dan lokal di sana menolak hasil Pemilu 9 Arpil lalu, karena dinilai tak demokratis.
Ilham Syahputra, Wakil Ketua KIP Aceh mengatakan, sesuai pasal 220 Undang-Undang nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif, KIP atau KPU tak berhak menerima penolakan hasil Pemilu dari Parpol.
“Jika ada yang tak puas, silahkan laporkan ke Mahkamah Konstitusi atau Panwaslu, KIP tetap melanjutkan perhitungan suara,” katanya menanggapi penolakan 21 Parpol tadi, di Banda Aceh, Rabu (15/4).
21 Parpol menolak hasil Pemilu di Pidie kemarin adalah Partai Peduli Bangsa (PPB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Daerah (PPD) dan Partai Karya Perjuangan (PKP).
Selanjutnya Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Penegak Demokrasi Indonesai (PPDI), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Republikan Nusantara (PRN), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Merdeka, Partai Buruh serta Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
Tiga sisanya adalah partai local yaitu Partai Aceh Aman Sejahtera (PAAS), Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA) dan Partai Bersatu Aceh (PBA). Semua Parpol ini menolak hasil Pemilu di Pidie secara bersama melalui surat yang diteken oleh Ketua masing-masing Parpol di Pidie.
“Surat yang kami terima secara resmi dari 21 Parpol di Pidie, mereka hanya menolak hasil Pemilu 2009 dan tidak menyebutkan meminta Pemilu ulang, ” kata Ilham.
Jikapun diminta Pemilihan ulang, Menurut ilham, mekanismenya, Parpol harus mengajukannya dulu ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan dilanjutkan ke KIP Kabupaten/Kota. “KIP Aceh harus menerima laporan dari KIP Kabupaten/Kota, mekanismenya begitu.”[]