BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Para penyandang disabilitas di Banda Aceh melakukan uji coba sejumlah halte TransKutaradja (TransK). Usai uji coba itu, mereka meminta Pemerintah Aceh memperbaiki halte itu karena tidak ramah bagi kaum difabel.
Para difabel menilai jalur ramp yang disediakan untuk kursi roda terlalu curam, sehingga sulit digunakan. Mereka berharap kecuraman jalur ramp diperbaiki, sehingga memudahkan aktivitas pengguna kursi roda.
“Sehigga harus ada jeda antara kemiringan, jeda ramp, kemudian miring lagi, ramp lagi. Itu harus landai lagi, karena sangat kesulitan bagi kita,” ujar Ketua Federasi Kesejahteraan Penyandang Cacat Tubuh (FKPCT) Banda Aceh, Erlina Marlinda, Selasa (25/5/2016).
Selain itu, lantai ramp juga terlalu licin karena menggunakan keramik. Ini berpotensi tergelincirnya orang berkebutuhan khusus.
“Takut saya waktu menaikinya. Apalagi setelah hujan, itu lantainya terlihat licin. Kalau bisa lantainya harus kasar, jangan licin,” ujar Ifwan Zahara, seorang difabel.
Pemerintah juga diminta memperhatiksn jarak antara halte dan bus yang menyulitkan akses. “Harusnya ada plat sebagai jembatan antara halte dan bus,” tambah Erlina.
Ia mengapresiasi fasilitas di dalam bus bagi mereka yang berkebutuhan khusus, seperti tempat untui penumpang berkursi roda. []
SABARUN
