Thursday, April 25, 2024
spot_img

KPK Gembleng 67 Pemuda dengan Isu Antikorupsi

SABANG | ACEHKITA.COM — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggembleng 67 pemuda yang berasal dari 42 komunitas dan organisasi kepemudaan di Aceh dengan semangat dan karakter antikorupsi.

Mengusung tema “Energi Muda Desa untuk Negeri”, KPK menyelenggarakan Anti-corruption Youth Camp ke-3 pada 18-28 Oktober 2016 di Gapang Resort, Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Para peserta merupakan generasi muda terpilih yang telah lolos seleksi. Selain menulis esai bertemakan “Peran Pemuda Membangun Negeri”, sepak terjang dan rekam jejak calon peserta dalam kegiatan volunterisme di tengah masyarakat juga diteliti sebagai dasar pertimbangan kesertaan mereka dalam kegiatan ini.

Menurut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, pelibatan masyarakat dalam perubahan sosial, dilakukan pada setiap segmen, tak terkecuali generasi muda yang dipercaya memiliki kekuatan tersendiri. Apalagi sejarah mencatat, perubahan besar di Indonesia dimotori kaum muda, seperti Sumpah Pemuda, 1928, penculikan Peristiwa Rengasdengklok untuk Proklamasi Kemerdekaan (1945), tumbangnya Orde Lama (1966), dan perjuangan reformasi (1998).

“Karenanya, kekuatan itu juga harus digunakan dalam perjuangan memberantas korupsi,” kata Saut dalam pembukaan kegiatan tersebut.

KPK mendorong generasi muda agar terlibat dalam volunterisme dan aktivisme untuk melawan korupsi. Dari kegiatan ini, diharapkan penanaman nilai-nilai antikorupsi bisa dilakukan secara intensif dengan cara kreatif dan popular dengan keseharian anak muda masa kini.

“Pendidikan antikorupsi harus berujung pada tumbuhnya pengetahuan, kesadaran dan sikap nyata untuk melawan korupsi sebagai musuh bersama,” katanya.

Di sini, para pemuda akan digembleng dalam tiga tahapan kegiatan. Pertama, tahap penyemaian, dimana para peserta dibekali berbagai materi antikorupsi dari para tokoh yang memiliki pengalaman dalam melakukan perubahan sosial. Pada tahap kedua, kegiatan akan difokuskan pada konsep berakar, maksudnya para pemuda akan tinggal bersama penduduk untuk melakukan intervensi sosial dengan mempraktikkan konsep yang telah disusun pada tahap sebelumnya.

Kemudian, para peserta akan dibagi dalam empat kelompok besar untuk ditempatkan di empat gampong, yakni Gampong Cot Bau, Gampong Aneuk Laot, Gampong Iboih dan Gampong Jaboi. Di sini, mereka akan ditantang untuk menyelesaikan persoalan sosial yang ada, sekaligus membangun kesadaran kolektif seluruh masyarakat gampong dan meletakkan dasar agar bisa dilanjutkan oleh pemuda setempat secara mandiri.

Sedangkan pada tahap terakhir, kegiatan akan difokuskan pada konsep bertumbuh, di mana para peserta akan saling berbagi pengalaman yang dihadapi selama menetap di desa masing-masing. Pada tahap ini pula, mereka diharapkan dapat membangun jejaring dan sinergi yang lebih solid dalam merencanakan program perbaikan di daerah asal mereka.

Puncak kegiatan Youth Camp kali ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016, di mana sebuah pentas budaya akan dirancang dan dipentaskan dengan melibatkan masyarakat yang lebih luas. Pada acara itu, para peserta akan mendeklarasikan “Janji Antikorupsi” dan membuat prasasti sebagai bukti komitmen kaum muda untuk melakukan perubahan sosial untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan terbebas dari korupsi.

Sebelumnya, kegiatan Anti-Corruption Youth Camp digelar pada 2012 di Bandung dan pada 2015 di Yogyakarta. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU