TAKENGON – Organisasi otomotif, Kutaraja VW Club Aceh melaksanakan aksi penghijauan lahan krtis di kawasan pinggiran Danau Laut Tawar tepatnya di Mepar Kecamatan Kebayakan. Kegiatan pengijauan dengan menanam sebanyak 350 batang tanaman mahoni, nangka, dan vinisium mindi.
Saat melakukan kegiatan aksi penghijauan sebagan bentuk kepedulian organisasi tersebut terhadap lahan kritris di Aceh Tengah, rombongan yang mempergunakan 30 unit mobil keluaran tahun 1979 itu didampingi oleh Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM.
Konvoi mobil antik yang tergabung dalam Kutaraja VW Club Aceh saat melakukan kunjungan ke daerah pegunungan itu mendapat perhatian dari masyarakat, khususnya yang tinggal di sepanjang jalan negara Takengon – Bireuen. Selain bupati turut serta dalam rombongan itu masing-masing, Kepala BIN Aceh, Brigjen, Erfi Tryas Nunu, Danpom IM, Kolonel Cpm. Sugeng, Danrem 012 Teuku Umar, Kolonel Inf. Joko Subandrio dan Kadfishutbun Aceh, Ir. Hanifah Affan, MM.
Sebelum melakukan penanaman penghijauan, rombongan melakukan bakti sosial di yayasan Kasih Ibu, Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan dengan menyerahkan bantuan 50 karung beras, mie instans, 40 kilo gram minyak goreng, 5 goni gula dan 40 buah kain sarung.
Menurut Ketua Kutaraja VW Club Aceh, Asrizal dipilihnya Aceh Tengah sebagai lokasi kegiatan penanaman pohon tersebut karena daerah dataran tinggi Gayo yang berhawa sejuk tersebut merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki panroma danau laut tawar. Keindahan panorama danau laut tawar itu kata Asrizal perlu terus dipertahankan. Apalagi, air danau laut tawar yang mengalir melalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan juga dimanfaatkan oleh masyarakat daerah pesisir seperti Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Asrizal mengaku, dari beberapa media cetak memberitakan tentang penurunan air danau laut tawar yang berada pada titik memprihatinkan. Untuk tetap mempertahankan kondisi danau yang menjadi pusat kunjungan bagi wistawan lokal maupun manca negara, harus dilakukan berbagai upaya seperti menghijaukan kembali kantong-kantong penyangga air di sekitar kawasan danau.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh, Ir. Hanifah Affan, MM yang menyertai rombongan pada kegiatan itu menambahkan bahwa Aceh Tengah merupakan daerah hulu dan keberadaan debit air danau laut tawar harus terus tetap terjaga. Terganggunya debit air danau laut tawar disebabkan karena adanya gangguan yang terjadi di hutan seputaran danau. Kegiatan penghijauan hutan yang dilakukan oleh Kutaraja VW Club menurut hanifah mengacu pada tiga program gubernur Aceh, yakni menjaga menata kembali hutan Aceh yang telah diimplementasikan terhadap sejumlah hutan di daerah itu.
Sementara itu penanaman kembali hutan-hutan yang telah mengalami kerusakan oleh perlakuan tangan-tangan tidak bertanggung jawab serta lebih diharapkan kegiatan peduli lingkungan itu dapat dilakukan dengan satu orang dengan satu pohon. Selain itu langkah lain adalah dengan upaya pencegahan penebangan liar. Hanifah juga merinci untuk menghempang penebangan liar itu, Aceh telah menempatkan sebanyak dua ribu orang lebih petugas Polhut. Dengan langkah ini rentang kendali hutan dapat lebih terkontrol.
Menyikapi kegiatan yang dilakukan oleh pencinta mobil antik itu, Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM mengaku bangga. Karena tanggung pelestarian hutan merupakan tanggung jawab bersama. Malah, melihat dari klebersamaan itu, Nasaruddin meminta agar di daerah lumbung kopi itu juga dibentuk organisasi otomotif dengan nama ”Gayo VW Club”. Pernyataan Nasaruddin itu mendapat aplaus dari para pengunjung. Dia memberikan dukungan yang cukup positif terhadap kegiatan penghijauan yang di dalam Islam juga dinyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk ibadah. []
{Humas Pemkab Aceh Tengah}