Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pabrik semen Lafarge Indonesia membangun monumen Harapan tanpa Batas (Infinity Hope) untuk mengenang karyawan perusahaan itu yang meninggal dalam bencana tsunami 10 tahun silam.

Monumen tersebut terdiri atas lima pilar, yang menggambarkan upaya perusahaan tersebut bangkit kembali setelah porak-poranda akibat tsunami. Monumen Harapan tanpa Batas tersebut didesain oleh Suhendar, mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Syiah Kuala.

Pada dua pilar monumen tersebut, manajemen Lafarge akan menulis nama para karyawan yang menjadi korban.

Tsunami menyebabkan perusahaan yang sebelumnya bernama PT Semen Andalas Indonesia itu hancur. Sebanyak 137 karyawannya meninggal dalam musibah tersebut.

Country CEO Lafarge Indonesia Antony Ricolfy menyebutkan, monumen ini dibangun untuk mengenang karyawan, kontraktor, dan keluarga mereka yang meninggal dalam tsunami.

“Kenangan kita untuk mereka yang kita cintai dan ini merupakan simbol untuk bangkit di masa yang akan datang,” kata Antony pada peringatan 10 tahun tsunami di pabrik Lafarge Lhoknga, Aceh Besar, Ahad (21/12/2014).

Antony menambahkan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari tsunami. “Rasa solidaritas yang begitu tinggi dari para karyawan Lafarge Group di seluruh dunia. Dukungan yang begitu besar bukan saja terjadi saat bencana baru saja terjadi, tapi juga saat membangun kembali bisnis kami,” ujarnya.

Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, monumen tersebut untuk mengajak masyarakat mengenang masa lalu. “Dan mengajak masyarakat untuk menyongsong masa depan yang lebih baik,” kata dia. “Ini simbol bencana, simbol solidaritas, dan simbol optimisme.” []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.