Tuesday, March 19, 2024
spot_img

Lagi, Kawanan Gajah Liar Rusak Persawahan Warga

SIGLI | ACEHKITA.COM – Sekelompok kawanan gajah liar diperkirakan berjumlah 10 ekor dilaporkan mulai memasuki persawahan dan merusak padi di kawasan Blang Meukik, Gampong Tunong, Keumala Dalam, Kecamatan Keumala, Pidie, dalam sepekan terakhir.

Akibatnya puluhan hektar padi ‘tajok’ atau padi huma (ladang padi di tanah kering, hanya mengandalkan curah hujan untuk pengairan) berumur sebulan masa tanam di ladang warga diobrak-abrik gajah.

Kawanan gajah itu merupakan pisahan dari kelompok gajah liar yang pernah dihalau dengan tiga ekor gajah jinak beberapa hari lalu di Gampong Tuha Lala, Kecamatan Mila, Pidie.

Gajah liar memasuki Blang Meukik kali ini merupakan yang keduanya kalinya. Musim tanam sebelumnya, kawanan gajah juga membabat habis padi di sawah yang berjarak sekitar 1,5km dari Gampong Tunong, Keumala Dalam itu.

Relawan Ranger Keumala, Kausar kepada acehkita.com mengatakan keberadaan kawanan gajah liar di persawahan Blang Meukik telah dilaporkan oleh tokoh masyarakat kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pidie dua hari lalu.

“Namun sangat disayangkan, hingga hari ini belum ada respon apapun dari pihak dinas. Mereka selalu beralasan tidak ada anggaran saat diminta turun oleh warga untuk menghalau gajah liar yang mengusik petani,” kata Kausar, Minggu (22/1/2017).

Kausar, yang juga relawan Ranger Keumala mengaku dirinya turun bersama masyarakat menghalau gajah liar di sana dengan sukarela dan menggunakan peralatan seadanya.

“Kami usir semampu kami, jika pihak dinas bilang tidak ada anggaran untuk mengusir gajah liar, memangnya kami petani di sini ini ada anggaran untuk menghalau gajah liar. Akan tetapi kami dengan sukarela menghalau gajah agar petani bisa kembali berkebun dan pergi ke sawah untuk mencari rezeki,” ujar Kausar.

Petani di Keumala Dalam sejak mengetahui keberadaan gajah liar di persawahan mereka dalam sepekan ini, lanjut Kausar, mereka tidak berani lagi pergi ke sawah atau pun ke kebun miliknya.

Padahal sawah dan kebun merupakan sumber utama mata pencaharian warga di sana. “Petani terus dirugikan. Pemerintah sepertinya kurang peka dengan penderitaan petani. Buktinya konflik gajah liar yang mengganggu petani dibiarkan begitu saja, berlarut-larut,” kata Kausar.

Ia berharap pemerintah melalui dinas terkait harus segera mengambil langkah konkret atas persoalan konflik gajah liar yang terus terjadi saban bulan sejak Desember 2015 lalu di Keumala, Pidie.

“Jangan sampai warga yang hilang kesabarannya karena kebun miliknya terus dirusak gajah mengambil tindakan yang dilarang, seperti membunuh atau meracun gajah,” pungkas Kausar.

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU