Friday, April 26, 2024
spot_img

Mayat di Pulo Aceh Berkelamin Perempuan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM- Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi jenazah wanita yang belum diketahui identitasnya dari Pulo Aceh, Aceh Besar ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Minggu (11/11) sekitar pukul 05.30 WIB.

Agus Setyadi/ACEHKITA.COM
Pantauan acehkita.com, tim berangkat menuju Pulo Aceh sekitar pukul 23.00 WIB (Sebelumnya ditulis 11.00 WIB) dengan menggunakan kapal sea rider yang membawakan sekitar 14 anggota SAR dan aparat kepolisian dari Pulo Aceh.

Tim yang mendapat informasi dari RAPI sekitar pukul 20.00 WIB itu langsung bergerak menuju Pulo Aceh untuk melakukan evakuasi. Di pelabuhan Ulee Lheue, terlihat tim SAR, RAPI, PMI dan sejumlah aparat kopilsian dari Pulo Aceh.

Informasi yang dihimpun acehkita.com, sekitar pukul 00.30 WIB, tim tiba di Pulo Aceh dan sudah mengevakuasi jenazah kedalam kapal milik SAR itu. Perjalanan pulang tim setelah evakuasi tidak berjalan mulus akibat mesin kapal mati.

Tim kedua kemudian bergerak ke Pulo Aceh untuk membantu kapal pertama yang mati mendadak di tengah laut. Kapal evakuasi kedua menuju Pulo Aceh ini untuk membawa minyak agar kapal yang sudah berisi kantong jenazah bisa membawa jenazah itu ke Pelabuhan Ulee Lheue.

Saat sudah berada ke lokasi tujuan, minyak kapal kedua yang berangkat sekitar pukul 1.30 Wib itu habis. Kedua kapal itu kemudian merapat kembali ke Pulo Aceh. Namun setelah diperbaiki, kedua kapal itu kemudian bisa membawa jenazah itu ke Pelabuhan Ulee Lheue.

Kedua tim ini tiba di pelabuhan sekitar pukul 05.30 WIB. Mayat yang berhasil dievakuasi itu kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh dengan menggunakan mobil ambulance milik PMI untuk diotopsi.

Kapolsek Pulo Aceh, AKP Zarkani mengatakan, mayat yang belum diketahui identitasnya itu pertama sekali ditemukan oleh nelayan di Perairan Pulau Tunom, Kecamatan Pulo Aceh. Nelayan yang bernama Murdani itu menemukan mayat wanita yang diperkiran berusia sekitar 40-45 itu terapung di perairan pulau tersebut.

“Kemudian nelayan itu melapor kepada petugas kita yang ada di Pulo Aceh,” kata Zarkani di pelabuhan Ulee Lheue.

Saat ditemukan, lanjut Zarkani, korban yang ditemukan sudah membengkak itu hanya menggunakan baju kaos warna hitam. Sedangkan celana sudah tidak ada lagi. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun, motif penemuan mayat itu belum diketahui.

“Kita belum mengetahui identitas mayat tersebut dan motif temuannya. Kita masih menyelidiki temuan mayat ini,” jelasnya.

Mayat wanita yang diperkirakan berusia 40-45 itu dengan ciri-ciri rambut lurus, dan tinggi sekitar 150 sentimeter itu diketahui bukan warga Pulo Aceh. Setelah ditemukan, mayat itu dibawa ke Pulo Aceh. Namun warga tidak ada yang mengenalinya.

“Mayat itu bukan warga Pulo Aceh. Tadi warga Pulo Aceh meminta untuk mengubur langsung mayat itu. Tapi mayat itu harus kita bawa ke Banda Aceh sesuai dengan prosedur,” ujarnya.

Kepala Operasi Kantor SAR Banda Aceh Harris, menyebutkan, tim SAR mendapatkan info dari RAPI sekitar pukul 20.00. setalah medapat informasi, kemudian tim evakuasi langsung bergerak ke lokasi. “Kami bergerak sekitar pukul 23.00 WIB setelah memastikan kebenaran informasi tersebut,” jelas Harris.

Menurut Harris, mayat tersebut diperkiran sudah meninggal sejak dua hari lalu dan sudah mengeluarkan bau. “Saya lihat tadi tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tapi itu tidak tau juga karena kondisi mayat sudah membengkak,” ujarnya.

Kapal yang digunakan untuk evakuasi, kata Harris, mengalami mati mesin saat membawa pulang jenazah. “Itulah penyebabnya kita telat sampai ke Ulee Lheue,” jelasnya.

Sementara anggota DPRK Banda Aceh, Usman Adam yang menunggu hingga jenazah tiba di Ulee Lheue memberikan apresiasi kepada petugas evakuasi. Ia menilai tim evakuasi bergerak dengan cepat untuk mengevakuasi jenazah.

“Kita harus mengapresiasikan kepada tim SAR, RAPI, dan PMI yang telah bergerak dengan cepat untuk mengevakuasi korban,” katanya. “Mereka memperjuangkan nyawa mereka untuk mengevakuasi mayat wanita tersebut. Itu patut di apresiasi.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU