Thursday, April 18, 2024
spot_img

Media Diminta Kampanyekan PRB

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Anggota Komisi VIII DPR RI M. Nasir Djamil meminta wartawan dan media tidak henti-hentinya mengampanyekan pengurangan risiko bencana melalui pemberitaannya. Ini dimaksudkan untuk menyadarkan publik mengenai pentingnya mitigasi untuk menghadapi bencana yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Hal itu disampaikan Nasir Djamil dalam tausiyah singkat pada malam “Mengenang Sahabat” yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Banda Aceh, Selasa (25/12/2012). Malam “Mengenang Sahabat” digelar untuk mengenang 27 jurnalis Aceh dari lintas media yang meninggal dalam gelombang tsunami delapan tahun lampau.

Nasir menyebutkan, gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh sewindu lalu merupakan cobaan yang diberikan Allah kepada rakyat Aceh. “Sebagai makhluk ciptaan-Nya, rakyat Aceh dikembalikan kepada Allah dengan cara seperti itu (meninggal dalam tsunami –red.),” kata politikus yang juga mantan wartawan itu.

Meski mendapat cobaan yang mahaberat, kata Nasir, masyarakat Aceh tergolong orang sabar, yang salah satu indikatornya bisa dilihat dari tidak lemahnya aktivitas masyarakat pascamusibah.

“Kita tidak boleh surutkan langkah kita,” ujarnya. “Acara malam ini membuktikan bahwa kita tidak lemah dalam mengingat dan mengenang musibah itu.”

Aceh merupakan provinsi yang terletak di jalur patahan Semangko (patahan Sumatera), yang merupakan jalur gempa paling aktif. Apalagi, Aceh berada pada pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia.

Untuk itu, Nasir berharap agar wartawan dan media di Aceh untuk terus mengampanyekan pengurangan risiko bencana (PRB) melalui pemberitaannya. “Berikan informasi yang banyak, yang diharapkan bisa membuat masyarakat sadar bencana, cara mengurangi risiko bencana,” lanjut mantan wakil ketua Komisi Hukum DPR RI ini.

Dewasa ini, kata Nasir, kerusakan lingkungan makin menjadi-jadi, tak hanya di Aceh tapi juga di seluruh Indonesia. “Kerusakan lingkungan terjadi dengan cepat,” kata jebolan Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh ini. “Pemahaman masyarakat tentang tanda-tanda bencana juga berkurang.”

“Kita harus meningkatkan kualitas pemberitaan agar masyarakat sadar bencana. Apalagi Sumatera merupakan daerah rawan bencana,” tambahnya.

Tsunami 26 Desember 2004 menyebabkan lebih 170 ribu penduduk Aceh meninggal, 500 ribu warga kehilangan tempat tinggal, dan lebih dari 8.000 kilometer garis pantai rusak. []

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU