Sabarun/ACEHKITA.COM

Sabarun/ACEHKITA.COM
Sabarun/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepolisian Resort Kota Banda Aceh berhasil menangkap dua pemuda pengangguran yang mengaku intel polisi. Aksi mereka meresahkan warga. Pasalnya, kedua pemuda ini acap memeras warga kota.

Kedua pemuda putus sekolah itu adalah Musliadi (19 tahun), warga Keudah, Kecamatan Kutaraja; dan Gusti Ananda (20 tahun), warga Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Musliadi dan Gusti ditangkap tim Reserse dan Kriminal Polresta di Jalan Cut Mutia Banda Aceh pada Senin (5/10/2015) dinihari.

Tak hanya memeras warga, keduanya juga acap mencuri. “Mereka berkedok menyamar sebagai anggota Polri,” kata Kapolresta Kombes Zulkifli, Selasa (6/10/2015).

Dari pemeriksaan awal diketahui bahwa Musliadi dan Gusti memeras Ibnu Hajar, 68 tahun. Warga Aceh Besar yang tengah mengendarai mobil jenis Avanza itu diberhentikan kedua pemuda ini di kawasan Peunayong. Berkedok intel polisi, pemuda ini menginterogasi Ibnu Hajar. Saat Ibnu mengeluarkan dompet, mereka merampas uang sebesar Rp2 juta.

“Awalnya pelaku meminta korban menunjukkan identitasnya. Saat itulah mereka mengambil uang,” ujar Kapolres.

Mereka juga beraksi di Jalan Teuku Umar. Budi Amin, warga Aceh Besar, yang kebetulan tengah melintas mengendarai becak penuh muatan barang. Akhirnya, barang seharga Rp15 juta itu dirampok.

Musliadi dan Gusti juga memeras Rusli yang sedang berteduh di depan SPBU Meuraxa, Ulee Lheue. Mereka mengaku intel dan berhasil mengelabui korban dengan kerugian mencapai Rp10 juta.

Mendapat laporan dari warga, Polresta akhirnya membentu tim memburu polisi gadungan ini. “Hingga berhasil ditangkap Senin dinihari kemarin,” lanjut Kapolresta.

Pada pelaku, polisi menyita 20 tali pinggang pelbagai merek, delapan dompet, 18 topi, serta uang senilai Rp15 juta.

Polisi menjerat pelaku dengan pasal 363 KUHP ayat (3) huruf e dengan ancaman lima tahun penjara. []

ATTAYA ALAZKIA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.