BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aparat Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia meningkatkan pengamanan menjelang hari lahirnya Gerakan Aceh Merdeka yang diperingati saban 4 Desember.
Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi menyatakan, peningkatan pengamanan itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di Provinsi Aceh.
“Pengamanannya ditingkatkan dibandingkan hari-hari sebelumnya,” kata Husein Hamidi kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (3/12/2015).
Sayangnya, Kapolda tidak merinci berapa kekuatan yang dikerahkan untuk peningkatan pengamanan ini. Pengamanan diberikan kepada masyarakat yang melaksanakan pelbagai aktivitas, termasuk seremoni peringatan milad GAM ke-39.
Komite Peralihan Aceh, lembaga tempat bernaung mantan kombatan GAM, menggelar puncak peringatan milad ke-39 di Taman Sri Ratu Safiatuddin usai salat Jumat, 4 Desember. Selain orasi politik dari petinggi KPA dan mantan petinggi GAM, seremoni juga diisi dengan donor darah dan santunan anak yatim.
Sejak beberapa hari lalu, Muspida Aceh telah mengimbau masyarakat tidak mengibarkan bendera GAM yang oleh DPRA telah disahkan menjadi bendera Aceh itu. Namun, sejumlah anggota KPA sempat mengibarkan bendera bulan bintang di mess lama Wali Nanggroe di Lamteumen Timur, Banda Aceh.
Polisi juga menyita 113 lembar bendera GAM di Kuala Batee, Aceh Barat Daya, dan Kecamatan Baktya di Aceh Utara.
Kapolda Husein Hamidi meminta masyarakat untuk mengindahkan imbauan Muspida. “Kalau dinaikkan supaya diturunkan kembali,” ujarnya. []
ATTAYA ALAZKIA
