Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Untuk pertama sekali Sulaiman Abda menggelar konferensi pers sejak dirinya diberhentikan dari jabatan ketua oleh kubu Aburizal Bakrie. Namun, di tengah-tengah konferensi pers, Muntasir Hamid yang baru saja mendapat mandat Plt Sekretaris dari Aburizal Bakrie, muncul.

Ketua DPD I Golkar Aceh Sulaiman Abda menggelar konferensi pers di aula markas beringin di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Banda Aceh, Rabu (18/3/2015) siang. Ia hadir didampingi Wakil Ketua Teuku Husein Banta, Wakil Sekretaris Hendra Budian, dan sejumlah pejabat teras Golkar Aceh lainnya.

Namun, di tengah Sulaiman Abda menyampaikan keterangan mengenai kasus pemecatan dirinya oleh DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Idrus Marham, muncul Muntasir Hamid. Ia yang baru ditunjuk sebagai Plt Sekretaris oleh Ical hendak memasuki ruangan pertemuan.

Kemunculan Muntasir Hamid membuat Bang Leman –begitu Sulaiman Abda akrab disapa– berhenti memberikan pernyataan. Ia menyapa Muntasir yang hendak memasuki ruang konferensi pers. “Droeneuh di luar dilei siat (Anda tunggu di luar dulu –red.),” ujar Bang Leman.

Muntasir akhirnya menunggu di luar ruangan, sembari memantau dari balik pintu kaca. Bang Leman dan kabinetnya pun terus memberikan pernyataan dan meladeni wartawan.

Setelah menjawab semua pertanyaan wartawan, Bang Leman mengakhiri jumpa pers. Muntasir memasuki ruangan dan menyalami satu per satu koleganya. Hanya saja, pantauan acehkita.com, saat Muntasir hendak menyalami, Bang Leman terlihat tak langsung menjabat tangan Muntasir. Ia hanya berbicara. Tapi kemudian, Sulaiman Abda menyalami Ketua DPD Partai Golkar Banda Aceh itu.

Sulaiman-Muntasir
Muntasir Hamid dan Sulaiman Abda (berpeci) bersalaman. | FOTO: Amal/ACEHKITA.COM

Saat menyalami Bang Leman, Muntasir meminta izin menggunakan ruangan tersebut untuk menggelar jumpa pers. Bang Leman sempat meminta Muntasir menggelar pertemuan dengan wartawan di ruangan lain. Namun, ia kukuh jumpa pers di ruangan itu.

Saat konferensi pers, Sulaiman Abda sempat menyebut-sebut nama Muntasir Hamid. “Muntasir itu adik saya, yang saya bina. Kami tidak ada khilafiah. Adik dan abang kan biasa,” sebut Sulaiman Abda.

Hal serupa juga disebutkan Muntasir. “Di luar kepartaian, Sulaiman Abda itu abang saya. Tapi dalam sikap, saya punya sikap. Saya tetap mendukung ARB (Aburizal Bakrie),” tegasnya.

Kisruh kepengurusan Golkar di tingkat pusat menjalar ke Aceh. Sulaiman Abda menyebutkan, dukungan Partai Golkar Aceh terhadap kubu Agung Laksono diambil dalam sebuah rapat pleno yang digelar pada Selasa (10/3/2015) sore. Rapat itu untuk menyikapi surat keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan kubu Agung Laksono.

“Golkar Aceh, dengan adanya surat ini (ia memperlihatkan SK Menkumham –red.), bukan main-main. Ini surat resmi Menkumham. Siapa pun harus taat asas karena negara Indonesia (berdasarkan) hukum,” lanjut Sulaiman Abda.

Ia menilai pemberhentian dirinya dari jabatan ketua Golkar Aceh tidak sah dan ilegal. “Anggap lah surat itu tidak ada,” ujarnya.

Berbeda dengan Sulaiman Abda, Muntasir Hamid menyebutkan bahwa pemberhentian tersebut sudah sesuai dengan mekanisme partai. “Siapa dulu yang mengangkat Sulaiman Abda?” tanya Muntasir kepada wartawan. “Ical kan?”

Menurut Muntasir, Aburizal Bakrie yang dipilih dalam Munas Pekanbaru merupakan Plt Ketua Umum yang sah.

Muntasir mengaku sengaja ngotot menggelar jumpa pers karena kubu Sulaiman Abda sudah menyampaikannya secara terbuka.

Meski berbeda kubu, baik Sulaiman Abda dan Muntasir Hamid tetap berkantor di Markas Beringin di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Banda Aceh. Sulaiman Abda di lantai satu, sedangkan Muntasir menempati ruangan di lantai dua. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.