Friday, March 29, 2024
spot_img

Pemain Bola Aceh Jalani Oprasi di Paraguay

PARAGUAY – Di Ansuni, Kamis, 10 sebtember 2009, pukul 09 pagi waktu paraguay, Randi Rizki asal Aceh besar akhirnya menjalani operasi lutut kaki kiri setelah mengalami cidra selama tiga bulan lebih tanpa ada suatu pengobatan yang efektif, namun setelah tim Evaluasi dari Aceh datang ke Paraguay yaitu ketua PSSI Aceh Zainuddin Hamid (Let Buegeh) dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh T Rayuwan Sukma, S.Sos yang sampai di paraguay pada hari Kamis 04 September 2009 minggu yang lalu.

Kehadiran Let Buegeh dan Kadis Pora di Paraguay sana selama tiga hari untuk mencari solusi terhadap berbnagai problem yang selama ini di alamai Atlit sepak bola Aceh di Paraguay, termasuk di dalamnya dengan Randi yang mengalami cidera di litut kaki sebelah kirinya.

Setelah Let Buegeh berkonsultasi dengan dokter Bordon yaitu dokter yang menangani setiap hari tentang kesehatan anak-anak Aceh tersebut, ternyata Randi harus di Operasi dan biaya operasi sebanyak 1600 $ dolar atau lebih kurang sekitar Rp 16,000,000, menyangkut hal itu pada hari minggu pak Let Buegeh bersama T Rayuwan Sukma sebelum berangkat menuju Argentina mereka menyerahkan uang pada pihak agen di depan ke empat orang guru dan pelatih Miguel Angel Arrue sebanyak 1600 US dolar, uang tersebut di berikan langsung oleh ketua PSSI Zainuddin Hamid ( Let Buegeh ).

Hari Kamis, 10 sebtembre 2009 pukul 09 pagi waktu setempat Randi Riski di operasi pada rumah sakit C A S U di Asuncion dan ikut di dampingi oleh dokter Bordon, guru pendamping Mirza Afuadi serta Mahda Lena sedangkan Samsuar dan Nasruddin tidak bisa hadir karna mereka menunggu kedatangan Ketua PSSI pusat Drs. H. AM. Nurdin Halid dan Istrinya serta Deputy General Secretary bapak Hamka B.Kady ke tempat penginapan para Atlit yaitu di Hotel Comite Olimpico Paraguay.

Sekalipun kedangan mereka tidak mempunyai banyak kesempata untuk duduk dan wawan cara tetapi 30 menit itu cukup berarti buat masukan dari Nurdin untuk Tim Sepak Bola Aceh yang sedang Belajar di Paraguay. Nurdin juga sempat melihat kamar anak-anak tidur yang kebetulan mereka pada umumnya masih tidur lelap cuma hanya Muarif yang terbangun dan sempat berwawancara sejenak. Walau hanya 10 menit dengan ketua Umum PSSI pusat itu, begitu Nurdin melihat kamar-kamar dan mendengarkan tutur kata Muarif.

Nurdin mengatakan ini pelatihan kurang efektif, dia turut berjanji akan memberi tahu ke Gubernur Aceh masalah ini, Nurdin juga menitip pesan pada Muarif, dan kedua orang guru pendamping yang ada mohon bersabar sampai akhir bulan Nopember.

Setelah selesai, kemuadian Nurdin terus berangkat menuju Lapangan terbang untuk terbang menuju Uruguay tempa Tim Nas Indonesia U 17 tahun yang sedang berlatihdiasan, Demikian Lapor Nasruddin Ali S.pd aktivis WAA Paraguay []

[Tarmizi Age /Aktivis Waa berdomisili di Denmark]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU