Friday, April 26, 2024
spot_img

“Pemain Persiraja Belum Bisa Disodorkan Kontrak”

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Semua pemain Persiraja yang telah direkomendasikan pelatih Herry Kiswanto untuk memperkuat skuad Lantak Laju di Liga Super Indonesia musim kompetisi 2011/2012 hingga sekarang belum disodorkan kontrak.

“Semua pemain Persiraja yang direkomendasikan oleh Herry Kiswanto untuk sementara belum bisa disodori kontrak, termasuk Patrick Sofian Ghigani,” ujar Ari Wibowo sebagaimana dilansir di situs resmi Persiraja, Selasa (4/10).

Bahkan, ia menyebutkan, terkait statusnya sendiri sebagai CEO masih dipertanyakan oleh pihak perkumpulan Persiraja.

Semula saat mengambil inisiatif memulai training camp meski dana dari konsorsium belum cair, Ari beranggapan bahwa status CEO yang dia jabat tidak akan jadi polemik karena antara Ketua Umum Persiraja dan pihak konsorsium sebagai para pihak yang akan merger sudah satu persepsi dan hanya tinggal menjalankan agenda Rapan Umum Pemegang Saham saja.

“Dengan RUPS, akan diketahui siapa yang ditunjuk definitif sebagai CEO,” ujar dia.

Akan tetapi, sebut Ari, perkembangan yang terjadi di luar perkiraan, karena akibat proses kesepakatan merger yang terjadi dengan cepat membuat sosialisasi ke klub-klub anggota mungkin kurang atau malah belum dilakukan. “Sehingga pertanyaan akibat ketidaktahuan justru muncul saat Persiraja yang mau eksis di ranah profesional sudah dilahirkan.”

Dengan dijadikannya keabsahan status CEO sebagai polemik ditambah statemen Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin yang juga anggota Exco PSSI bahwa belum ada CEO di Persiraja membuat Ari Wibowo ragu melangkah lebih jauh.

Ari mengaku, dirinya takut kontrak yang dia tandatangani dengan pemain, pelatih dan ofisial tidak sah, sehingga hak-hak mereka tidak terjamin. Dia juga khawatirpengeluaran selama TC sulit ditagihkan jika ternyata nanti yang ditunjuk sebagai CEO definitif bukanlah dirinya.

Karenanya, Ari menambahkan, dia memilih standby di Jakarta sambil mendesak kepada para pemangku kepentingan agar RUPS segera dilakukan. “Saya khawatir dengan nasib para pemain yang terkatung-katung akan membuat mereka merasa tak nyaman dan kemudian kabur.”

Dalam kondisi begini, sambung Ari, tak ada yang bisa dilakukan kecuali melakukan pendekatan persuasif kepada pemain agar mereka tenang.

Menurut dia, sebenarnya masalah yang terjadi di Persiraja tidaklah serumit di Arema atau Persebaya atau Persija karena hanya tinggal dilakukan RUPS dan penjelasan kepada klub-klub pendiri Persiraja. “Jika resistensi dari klub-klub pendiri masih terjadi maka Ketua Umum akan kurang nyaman menuntaskan proses merger. Dan jika itu terjadi, tak akan pernah ditunjuk Direktur/CEO definitif sehingga semua persiapan tim menjadi terganggu.”

Menurut info yang diperoleh, pendaftaran nama (entry name) pemain ke pengelola liga dijadwalkan paling lambat tanggal 10 Oktober 2011. Artinya paling lambat pada tanggal tersebut nama pemain sudah harus final. “Jadi tidak mungkin Persiraja mendaftarkan nama pemain yang belum terikat kontrak,” kata Ari.

Dengan sisa waktu yang sangat mepet, dia berharap, hendaknya semua pihak berjuang untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kejayaan Persiraja.

“Jangan sampai terjadi konflik internal yang sebenarnya bersumber dari masalah kecil yang dibesar-besarkan sendiri dan kemudian justru membuat target besar terabaikan,” pungkas Ari. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU