BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Belasan mahasiswa Aceh Selatan yang menamakan diri Aliansi Mahasiwa Peduli Buloh Seuma melancarkan aksi di Bundaran Simpang Lima dan kantor DPR Aceh, sekitar pukul 11.00 WIB tadi. Mereka menuntut agar Pemerintah Aceh melanjutkan pembangunan jalan untuk membuka keterisolasian Buloh Seuma.
Para pengunjukrasa mengusung sejumlah poster yang isinya memberikan dukungan kepada Pemerintah Aceh untuk melanjutkan pembangunan jalan yang menghubungkan Buloh Seuma dengan Keude Trumon, Aceh Selatan.
Tuntutan yang ditulis di atas karton warna-warni itu di antaranya berbunyi, “Huteun tajaga jalan tapeugot”, “Daerah lain jembatan layang, Buloh Seuma jalan aja tidak ada”, “Huteun tajaga, Leuser talindong, jalan u gampong beu-eik tabuka”.
Seorang pengunjukrasa menyebutkan, mereka melancarkan aksi simpatik ini hanya untuk memperingatkan bahwa pemerintah dan parlemen Aceh tidak melupakan nasib ratusan masyarakat yang tinggal di Buloh Seuma.
“Kami berdemo biar mereka (pemerintah dan DPRA) tidak lupa,” kata pengunjukrasa yang tidak mau disebutkan namanya itu. “Kami mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan jalan Buloh Seuma agar ekonomi rakyat sejahtera.”
Pembangunan jalan Buloh Seuma-Keude Trumon sempat dilakukan kembali setelah Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias mengalokasikan dana sebesar Rp5 milyar. Namun, pembangunan itu akhirnya dihentikan karena ditentang kalangan aktivis lingkungan dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, yang menyebutkan pembukaan jalan Bulohseuma melanggar konservasi alam.
Bahkan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh melaporkan Menteri Kehutanan M.S. Kaban –yang memberikan izin pembukaan lahan untuk jalan—ke pihak Kepolisian Republik Indonesia. []