BANDA ACEH, acehkita.com. Juru Bicara Partai Aceh Adnan Beuranshah menyebutkan, insiden pemukulan terhadap kader Partai Keadilan Sejahtera di Lhokseumawe yang diduga dilakukan kader Partai Aceh terjadi di luar ototitas dan kontrol partai.
“Insiden semacam ini bisa saja terjadi. Tapi itu di luar kontrol partai, mungkin saja mereka adalah simpatisan partai, dan itu sulit bagi kita mengontrolnya,” kata Juru Bicara Partai Aceh Adnan Beuransah kepada acehkita.com di Banda Aceh Jumat.
Kader Partai Keadilan Sejahtera, Rauzia Haristia, kemarin dilaporkan dipukul oleh anggota Partai Aceh pada pukul 14.45 WIB di Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Pemukulan itu terjadi saat 20-an kader PKS sedang memasang bendera, tiba-tiba datang enam orang anggota PA mengunakan moibl Ford yg bertempel stiker PA.
Mereka langsung menghampiri kader PKS sambil mengatakan bahwa daerah tersebut adalah daerah terlarang bagi partai selain PA.
Saat itu juga salah seorang dari anggota PA langsung memukul Rauzi yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka dan memar pada bagian mukanya.
Adnan menyebutkan, pihaknya tetap menjunjung tinggi proses demokrasi. Siapa pun yang melakukan kekerasan harus tetap ditindak sesuai aturan yang ada. Namun diakuinya insiden itu sebagai sebuah peristiwa di luar kontrol partai.
“Kalau itu dibilang kader PA yang melakukan tidak benar juga. Sebab kita sampai sekarang belum membentuk kader. Yang ada hanya simpatisan partai,” ujarnya.
Menurut Adnan, antara simpatisan dan pengurus partai punya posisi yang berbeda. Bila yang terlibat dalam insiden tersebut adalah pengurus partai maka pihaknya tidak segan-segan untuk menindak sesuai dengan hirarki partai.
“Tapi yang jelas kita sudah komit menjaga agar pemilu ini berjalan damai dan fair,” kata dia.
Menurutnya semua partai peserta pemilu merupakan mitra dalam berkompetisi.
“Saya menghimbau kepada semua partai untuk arif dan bijaksana dalam berkompetisi dengan pihak lain,” ujar Adnan. []