BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Tim gabungan Polda Aceh dan Polres Aceh Timur melancarkan operasi kilat rencong untuk memburu kelompok bersenjata. Hasilnya, sejumlah orang yang diduga terlibat dalam jaringan Din Minimi ditangkap polisi.
Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi mengakui adanya penangkapan anggota Din Minimi di pedalaman Aceh Timur, Selasa (24/11/2015) dinihari.
“Iya,” katanya singkat kepada wartawan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Selasa siang. Namun, ia mengaku belum memperoleh informasi detil mengenai penangkapan itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menangkap enam orang yang diduga jaringan Nurdin Ismail alias Din Minimi di pedalaman perbatasan Aceh Timur dan Bener Meriah.
Mereka yang ditangkap adalah Syahril alias Buraq, 18 tahun, dan adiknya Nas, 15 tahun. Selain itu, polisi juga menangkap Sarkawi (22 tahun), Samsuri (20 tahun), dan Sukandar (25 tahun), warga Indra Makmur, Aceh Timur.
Namun, polisi tidak menemukan alat bukti senjata api pada orang yang diduga anggota Din Minimi itu.
Kapolda Aceh Husein Hamidi kembali menegaskan akan terus mengejar para pelaku kriminal bersenjata yang mengusik Aceh. “Kita akan lakukan pengejaran terus,” ujarnya. “Masih ada kelompok bersenjata yang sampai saat ini belum tertangkap.”
Kepolisian Daerah Aceh melansir data 21 anggota Din Minimi yang masih menjadi buronan. Saat ini mereka bersembunyi di pegunungan pedalaman Aceh Timur. Polisi terus mengimbau agar menyerahkan diri dan senjatanya.
“Kalau menyerahkan diri, hukumannya akan diperingan karena ada itikat baik,” kata jenderal bintang dua itu, “kalau tidak, saya tidak akan berhenti. Akan terus kami kejar.”
Sejak menggelar operasi awal Februari lalu, Polda Aceh telah menyita 32 pucuk senjata laras panjang dan pendek, 4.955 butir amunisi, 28 magasin, dan satu granat. Pelbagai alat perang itu disita dari lima kelompok bersenjata, yaitu Din Minimi, Abdullah (gembong narkoba), Gambit, Fauzi, dan Raja Rimba.
Polisi juga mengklaim telah menangkap 32 anggota kelompok bersenjata dan menewaskan enam anggota kelompok itu. []
FG
