Chaideer Mahyuddin/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Jurnalis di Banda Aceh memperingati Hari Kemerdekaan Pers Internasional yang jatuh saban 3 Mei dengan cara mengayuh sepeda. Namun, gowes kali ini diikuti dengan kampanye mengenai kebebasan dan kemerdekaan pers.

Aksi kayuh sepeda dimulai dari Sekretariat Bersama Wartawan Banda Aceh di seputaran Masjid Raya Baiturrahman, Ahad (3/5/2015) sekitar pukul 07.30 WIB. Menghiasi sepeda dengan poster mengenai kemerdekaan pers, para jurnalis menempuh rute Masjid Raya Baiturrahman, Jalan Sultan Iskandar Muda hingga Ulee Lheue. Sepanjang jalan, aksi para jurnalis menyedot perhatian warga.

Poster aneka warna yang mereka usung di antaranya berbunyi “Speak Up”, “Lawan Kekerasan pada Jurnalis”, “Jurnalis Indonesia Dilindungi UU Pers”, dan “Jurnalis Taat Kode Etik Jurnalistik”.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh Adi Warsidi menyebutkan, aksi ini untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya perlindungan terhadap jurnalis dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya.

“Kita berharap kebebasan pers di Aceh semakin baik,” ujar Adi. “Jangan ada lagi kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia.”

Menurutnya, peringatan Hari Kemerdekaan Pers ini juga sebagai bentuk refleksi bagi kalangan jurnalis. “Kita juga melakukan introspeksi terhadap apa yang telah kita lakukan. Ke depan kita berharap media dan jurnalis semakin bertanggungjawab dalam menyampaikan informasi kepada publik,” lanjut jurnalis Tempo ini.

Menurut catatan AJI Indonesia, sejak 1996, ada delapan kasus kematian jurnalis yang belum diusut tuntas oleh kepolisian, plus 37 kasus kekerasan yang terjadi sepanjang 3 Mei 2014-3 Mei 2015.
Ketua AJI Indonesia Suwarjono menyatakan, sebelas dari 37 kasus kekerasan terhadap jurnalis dilakukan oleh polisi, enam kasus dilakukan orang tak dikenal, empat kasus dilakukan satuan pengamanan atau keamanan, empat kasus dilakukan massa, dan lainnya oleh berbagai macam profesi.

“Dan semua kasus kekerasan atas jurnalis yang dilakukan polisi tidak pernah diselesaikan sampai ke jalur hukum,” ujar Suwarjono pada peringatan World Press Freedom Day di Taman Menteng, Jakarta, Ahad pagi.

Lhokseumawe
Peringatan Hari Kemerdekaan Pers juga dilakukan wartawan di Lhokeumawe. Puluhan jurnalis media cetak dan elektronik melakukan aksi long march keliling Kota Lhokseumawe.

Aksi ini juga menuntut keadilan terhadap kasus-kasus pembunuhan dan kekerasan terhadap jurnalis, dan meminta kepada pihak terkait agar pelaku pembunuhan terhadap wartawan Berita Nasional, Fuad Muhammad Syafruddin atau Udin, segera ditangkap.

Puluhan wartawan yang tergabung dalam AJI, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Persatuan Wartawan Aceh (PWA), juga menggelar doa bersama di depan Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe, untuk jurnalis-jurnalis yang telah tiada akibat kekerasan. []

FG & ZIKRI MAULANA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.