BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Badan Pusat Statistik menyebutkan banyak petani di Aceh yang masih belum sejahtera, meski hasil panen meningkat.
Kondisi ini dikarenakan nilai tukar petani yang terus menurun sejak tahun lalu. Menurut data BPS, indeks nilai tukar petani pada Oktober 2015 berada pada poin 96,72 atau hanya tumbuh 0,68 persen saja. Angka ini terbilang rendah jika dibandingkan pada bulan sama tahun lalu yang mencapai 98 poin.
Kepala BPS Aceh Hermanto menyebutkan, nilai tukar petani dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah mencapai angka 100. Paling tinggi hanya pada poin 98 saja.
Rendahnya nilai tukar petani berimbas pada berkurangnya tingkat kesejahteraaan petani. Padahal, hasil produksi pertanian dan nilai usaha petani Aceh mengalami peningkatan. Tapi, kondisi ini tidak terlalu berpengaruh pada mendongkrak nilai kesejahteraan para petani.
“Kenapa? Karena biaya produksi yang dikeluuarkan lebih tinggi dibandingkan nilai yang diterima petani,” ujar Hermanto kepada wartawan di kantornya, Senin (2/11/2015).
Tingginya biaya produksi salah satu faktornya dipengaruhi oleh minimnya infrastruktur yang tersedia, seperti akses jalan ke pasar yang mengalami kerusakan. “Sehingga petani harus mengeluarkan biaya lebih tinggi dari seharusnya,” kata Hermanto. []
ATTAYA ALAZKIA | FOTO:Â AcehVideo.tv