BANDA ACEH, acehkita.com. Ketua PKS Aceh Ghufran ZA, Jumat, mengutuk keras aksi penganiayaan kader PKS yang diyakini dilakukan oleh kader Partai Aceh (PA) di Lhokseumawe. Dia meminta aparat kepolisian dan Panwaslu memproses insiden ini hingga tuntas.
Pemukulan oleh kader PA itu terjadi ketika korban, Rauzi Haristia, dan rekan-rekannya sedang memasang bendera di depan Masjid Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhkseumawe, Kamis kemarin.
Sementara itu, Panglima Brigade 8, Irwansyah meminta pimpinan PA untuk bertanggung jawab atas aksi yang dilakukan kadernya.
“Ini tidak bisa dibiarkan, tanggal 16 Maret, baru teken kampanye damai, masa sekarang sudah main pukul orang,” katanya.
Ia berharap PA jangan menjadi “partai preman” karena pemilu merupakan pesta demokrasi, bukan pesta premanisme. Biarkan rakyat menentukan pilihan tanpa intimidasi dan ancaman.
“Jangan main paksa. Kalau memang PA mau menang di Aceh, menanglah dengan cara beradab,” katanya.
Irwansyah tidak menampik apabila PA terus menganiaya kader PKS Aceh, pihaknya akan menuntut balas dengan pasukan Brigade 8.
“Jadi kami harapkan kepada pimpinan Partai Aceh untuk mengontrol anak buahnya. Kalau tidak kami juga akan bertindak,” ujarnya mengancam.[]