LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun di kawasan Batuphat, Lhokseumawe, Kamis (2/6/2016).
PLTMG Arun merupakan pembangkit listrik milik PLN yang pengerjaannya dilakukan oleh PT Wijaya Karya pada akhir 2013 lalu dan rampung pada akhir 2015. Pembangkit listrik ini dilengkapi 19 mesin yang berkapasitas 184 Megawatt.
Pembangunan pembangkit dengan nilai investasi sekitar Rp35,4 miliar dan 81,2 Juta Euro ini untuk memperkuat sistem kelistrikan Aceh yang sering mengalami krisis listrik. PLTMG Arun memperoleh pasokan gas dari Perta Gas Arun.
Kehadiran PLMTG Arun diharapkan mampu mengatasi kekurangan suplai listrik di Provinsi Aceh selama ini.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengaku sering menerima keluhan dari masyarakat soal krisis listrik setiap berkunjung ke daerah.
“PLTMG ini untuk mempercepat kekurangan listrik di daerah,” ujar Jokowi.
Listrik atau energi, sebut Jokowi, menjadi hal fundamental dalam membangun dan meningkatkan ekonomi suatu daerah. Sebab, jika pasokan listriknya tidak bagus, maka para investor akan enggan berinvestasi.
“Kalau listrik tidak ada, bagaimana investasi masuk ke Aceh?” ujarnya.
Kebutuhan listrik Aceh mencapai 337 megawatt pada waktu beban puncak. Selama ini, kebutuhan listrik Aceh dipasok dari PLTU Nagan Raya (56,2 MW), PLTD Lueng Bata (20 MW), dan interkoneksi Sumbagut sebesar 162 MW.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengaku senang dengan beroperasinya PLMTG Arun. Ia berharap, kehadiran PLTMG bisa memenuhi kebutuhan listrik di Aceh sehingga tidak perlu dilakukan pemadaman bergilir lagi.
“Selama ini kita akui masih mengalami krisis listrik bahkan dalam beberapa bulan terakhir kami mengalami pemadaman bergilir hampir setiap hari,” kata Zaini Abdullah. []
