Ekspedisi Indonesia Biru

INI adalah kawasan pegunungan karst di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Salah satu titiknya berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa. Lokasi ini berdekatan dengan aktivitas penambangan kapur dan pabrik semen Bosowa dan Tonasa yang terus mengupayakan ekspansi.

Sejumlah pihak aktif mendorong kawasan ini menjadi lokasi wisata dengan konsep: makin dikenal, akan makin banyak yang merasa kehilangan.
Pegunungan karst di Maros dan Pangkep adalah kawasan karst terbesar di dunia.

Mirip jajaran pegunungan karst Kendeng di utara Jawa yang kini sedang diincar setidaknya 16 perusahaan (izin di Jawa Tengah saja). Sebagian wilayah karst Maros dan Pangkep masuk dalam Taman Nasional Babul (Bantimurung-Bulusaraung).

Di Rammang-Rammang masyarakatnya hidup dari pertanian non-irigasi dan budidaya bandeng serta udang. Air sumur memancar sepanjang tahun di beberapa titik karena karst menyimpan air.

Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, sektor jasa lain mulai berkembang, seperti pemandu wisata, sewa perahu, dan warung-warung kecil.

Perkembangan ekonomi yang tercipta dari lingkungan yang terjaga ini biasanya tidak diperhitungan ketika investasi masuk dengan dalih “menciptakan lapangan kerja”.

Salah satu investor yang akan masuk adalah PT Conch Maros South Sulawesi Mineral. Ia adalah bagian dari Anhui Conch Cement Ltd asal Cina.

“Setelah beroperasi, pabrik semen ini akan menyerap 2.000 tenaga kerja,” kata Bupati Maros, Hatta Rahman, berpromosi. []

DANDHY D. LAKSONO | SUPARTA ARZ | EKSPEDISI INDONESIA BIRU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.