BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Rapat koordinasi antara Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh (BKRA) dan lembaga donor serta NGO asing di Anjong Mon Mata, kompleks gubernuran Aceh, molor dari jadwal yg telah ditentukan pada pukul 8:30 WIB, Rabu (10/6).
Rapat molor hingga lebih satu jam. Hingga pukul 9:30 WIB rapat blm juga dimulai sehingga membuat beberapa peserta dari kalangan pekerja asing terlihat kecewa akibat molornya acara yg pertama digelar BKRA.
Seorang panitia mengumumkan melalui pengeras suara bahwa pihaknya masih menunggu kedatangan gubernur atau pejabat yang mewakilinya.
Rapat baru dimulai menjelang pukul 10.00 WIB. Gubernur Irwandi Yusuf yang juga Ketua BKRA tidak hadir karena mengikuti rapat dengan Menteri Koordinator Ekonomi di Jakarta. Ia diwakili Said Mustafa, Asisten Dua Setda Provinsi Aceh.
Dalam pidato sambutan yang dibacakan Said Mustafa, Gubernur Aceh Irwandi menyebutkan, perlunya mencari jalan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat yang selama ini sangat bergantung pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang berllangsung pascatsunami.
“Kita harus mencari jalan agar ekonomi menjadi mapann dan mampu menyediakan lapangan kerja,” kata Irwandi.
Gubernur menambahkan, saat ini Pemerintah Aceh sedang menyiapkan strategi pembangunan Aceh pascarekonstruksi.
“Kita menggiatkan pengelolaan sumberdaya alam, hasil hutan yang ramah lingkungan seiring dengan kampanye perubahan iklim, dan pembaruan pertambangan,” ujarnya.
Rapat koordinasi yang telah dibuka gubernur, selain dihadiri perwakilan dari Multi Donor Fund, dan lembaga donor lainnya, juga dihadiri Suprayoga Hadii dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Dari BKRA diwakili oleh Ketua Harian Iskandar. []