BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Ratusan mahasiswa keperawatan di Banda Aceh mengelar aksi simpatik di simpang lima Banda Aceh, memperingati hari Keperawatan (Nurse Day) sedunia.
Dalam aksinya, mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Lembaga Mahasiswa Keperawatan Aceh (ILMAKA) itu, membagi-bagikan bunga bagi para pengguna jalan. Tak ada orasi dalam aksinya, hanya membentang dua helai spanduk.
“Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan kepada pemerintah dan DPR-RI untuk segera mengesahkan rancangan Undang-undang Keperawatan,” kata Anwar Busyra, salah seorang mahasiswa Keperawatan, Selasa (12/5).
Menurutnya, aturan itu sangat dibutuhkan para perawat, sebab mengatur standar profesi perawat. Rancangan undang-udang itu juga memberikan batasan maupun tanggung jawab kepada pengelola rumah sakit dalam memperkerjakan perawat.
“Kami sangat berharap undang-udang itu disahkan DPR, agar kami tidak diperlakukan seenaknya oleh pengelola rumah sakit, undang-undang ini perlu segera disahkan,” sebutnya.
Annuriza Anwar, Ketua ILMAKA, menyatakan Asian Free Trade (AFTA) 2010, merupakan ancaman profesi perawat Aceh. Menurutnya, bukan tak mungkin perawat asing mengantikan posisi perawat lokal akibat lemahnya regulasi dan mutu perawat Aceh.
Berbeda dengan aksi Damai lainnya, para mahasiswa keperawatan yang berasal dari sejumlah kampus keperawatan di Banda Aceh ini, tidak melakukan orasi. Mereka hanya mengelar dua helai spanduk dan membagikan bunga bagi penguna jalan.[]