BENTANGKAN TANGAN
Â
bentangkan tangan
terimalah tujuh lapis gelombang
datang dari pantai seberang
bentangkan tangan
ucapkan selamat datang
pada debur pucuk gelombang
yang membawa berita
dari karang
yang semadi ditengah lautan.
Â
Bentangkan tangan
Getar hatimu rasakan
Ia mengalir kesana
Kerelung relung tak terduga
Ia ingin berdiam disana
Berteduh disana
Sambil belajar menari makna
Â
Banda Aceh, 4/1/12
Â
GEREUTE BASAH
Â
Kesedihanmu gereute
Tak dapat kau tutupi
Pepohonan basah
Daun daun kuyup
Oleh air mata langit
Sementara di barat
Cahaya  membersitkan senyum
Â
Tebingmu keras
Menahan hempas
Kasih yang membekas
Juga basah
Oleh air mata rindu
Sementara sebaris pasir putih
Di pulau Kluang
Ingin meluaskan pandang
Â
Meulaboh, 23/12/11
Â
KAU MASIH DISITU, CINTAKU
Â
Kau masih disitu
Mengambil remah dari sampah
Minum air selokan
Keringat pembangunan
Dan perutmu kenyang dengan angin
Yang kau panggang
Setiap hari kau panggang
Â
Seperti puluhan tahun yang lalu
Kau masih disitu, cintaku
Izinkan kumasukkan kedalam syairku
Â
Depok, 10 Nop 2011
L.K. Ara, lahir di Takengon, Aceh, 12 November 1937. Pernah bekerja di Balai Puataka . Karyanya yang sudah terbit antara lain: Angin Laut Tawar (Balai Pustaka, 1969), Namaku Bunga (Balai Pustaka, 1980), Cerita Rakyat dari Aceh I,II (Grasindo, 1995), Seulawah: Antologi Sastra Aceh Sekilas Pintas (ed. YN, 1995), Ensiklopedi Aceh I-II (ed YMAJ). Penghargaan: Memperoleh Hadiah Seni dari Pemda Aceh (2009). []