BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Polisi mengaku terpaksa menembak dua pelaku penculikan Sekretaris Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Aceh Kamal Bahri di Keude Geureugok, Bireuen, Senin siang. Sebelumnya, kedua pelaku sempat menerima uang tebusan dari keluarga Kamal Bahri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Aceh Komisaris Besar Nurfallah menyebutkan, saat hendak disergap tim gabungan kedua pelaku melepaskan tembakan.
“Pelaku tewas setelah terjadi baku tembak dengan polisi. Lama itu baku tembaknya ada sekitar 15 menit,” ujar Nurfallah.
Kedua penculik, Ismuharuddin dan Barmawi merupakan warga Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara. Polisi mengintai jejak mereka setelah kasus penculikan Kamal Bahri. Apalagi, keduanya meminta sejumlah uang tebusan kepada keluarga korban.
Keberadaan pelaku makin terdeteksi setelah meminta uang tebusan senilai Rp700 juta. Tadi, sebelum penyergapan, pelaku baru saja mengambil uang tebusan dari keluarga korban di Keude Geureugok. Setelah mengambil uang tebusan, Kamal dibebaskan dalam keadaan selamat.
Polisi menyebutkan, pelaku hendak melarikan diri ke Lhokseumawe usai menerima uang tebusan menggunakan mobil jenis Avanza. Dari sanalah, polisi kemudian menyergap. Namun, bukannya menyerah, Barmawi dan Ismuharuddin disebut oleh polisi memberikan perlawanan bersenjata.
“Akhirnya terjadi baku tembak di tempat yang menyebabkan dua orang pelaku ini meninggal dunia,” sebut Nurfallah.
Barmawi dan Ismuhaduddin tewas –satu di lokasi kejadian dan lainnya dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe. Dari tangan keduanya, polisi menyita senapan serbu SS1 dengan tujuh magasin, serta pistol FN. Polisi juga mengamankan mobil Avanza hitam yang digunakan pelaku serta uang tebusan Rp700 juta. []
ATTAYA ALAZKIA | FOTO: ACEHBARU.COM