BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Momentum sewindu tsunami digunakan komunitas sineas muda Aceh untuk memutar 12 film, terutama bertemakan pembelajaran penanganan risiko bencana.
Film-film yang akan diputar antara lain; “Smong & Nandong Semangat Nelayan Pulau Simeulue” karya Sarang Multimedia, “Meulinteng Saheh” karya Leubeng, “Benang Merah Harapan” karya Benang Merah Productions, “Berguru Sebelum Petaka” karya Seukeum, “Nyanyian 1907” karya Komunitas Audio Visual Anek Nanggroe (KAVAN), “Tsunami Song” karya Layar Kaca Production, “26 Desember 2004” karya Museum Tsunami.
Film-film tersebut akan diputar di Gedung Sultan Selim Turki (malam ini) dan Museum Tsunami Aceh (besok). “Kegiatan ini untuk membangun nilai silaturrahim antarkomunitas dan sineas dengan masyarakat Aceh dan menjadi inspirasi bagi pembangunan Aceh pascatsunami,” kata Muhammad Isya, panitia.
Selain pemutaran film, kata Isya, ada penampilan musikalisasi puisi, musik reliji, dan dialog bersama Delisa, korban tsunami yang terpaksa harus diamputasi kakinya. Di sini, Delisa juga akan unjuk kebolehan dengan memainkan piano. []