Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ratusan siswa SMP Negeri 1 Peukan Bada, Aceh Besar, mengikuti simulasi penanggulangan bencana menjelang peringatan 10 tahun tsunami, Selasa (16/12/2014). Para siswa berharap simulasi serupa rutin dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan mengenai upaya penyelamatan saat bencana.

Simulasi gempa dan tsunami dimulai pada pukul 09.30 WIB. Saat “gempa” terjadi, siswa menyelamatkan diri dengan berlindung di bawah meja –sebelum akhirnya menuju lapangan terbuka. Tak berapa lama, disebutkan bahwa “tsunami” bakal melanda kawasan tersebut. Simulasi tersebut juga melatih siswa untuk menangani korban yang berjatuhan akibat gempa. Terlihat, siswa menjerit histeris dan melafalkan asma Allah.

Sahara, 14 tahun, menyebutkan pentingnya simulasi gempa dan tsunami. “Biar kami tahu cara menyelamatkan diri dari bencana dan bisa menolong orang lain,” ujar siswi Kelas III (2) ini.

Sejumlah siswa lain menekankan pentingnya agar simulasi serupa dilaksanakan secara rutin. “Minimal perlu dibuat setahun sekali,” sebut Juliani. “Supaya kami tahu cara menanggulangi bencana.”

Selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Peukan Bada, Juliani dan Sahara mengaku baru kali ini mengikuti simulasi gempa dan tsunami. “Sebelumnya simulasi mengenai kebakaran,” kata Juliani.

Menurut Juliani, selama ini mereka memperoleh pendidikan mengenai bencana melalui mata pelajaran IPS.

Nur Saadah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, mengakui bahwa materi bencana tidak secara khusus masuk dalam kurikulum di sekolahnya. “Khusus soal bencana belum ada. Paling kita sisipkan materia mengenai bencana pada mata pelajaran lain dan pada saat orientasi siswa baru,” kata dia. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.