Reza Juanda/ACEHKITA.COM

Reza Juanda/ACEHKITA.COM
Reza Juanda/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kabut asap yang bersumber dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan ikut menyelimuti negara tetangga. Malaysia dan Singapura memprotes kiriman asap dari Indonesia. Namun, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo malah meminta kedua negara sahabat itu untuk tidak menghina dan menghujat Indonesia.

Hal itu disampaikan Tjahjo saat membuka Pekan Inovasi Daerah dan Gelar Teknologi Tepat Guna Indonesia ke-17 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis (8/10/2015).

Kabut asap telah melanda Indonesia sejak dua bulan terakhir ini. Provinsi terparah dilanda kabut asap yaitu Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, sebagian Aceh, dan Pulau Kalimantan. Kabut asap juga dirasakan di Malaysia dan Singapura.

“Kepada pemerintah Singapura, pemerintah Malaysia, jangan hanya komplain semata,” berang Mendagri. “Kalau mau bantu, bantulah dengan ikhlas. Ini yang kami minta.”

Mendagri Tjahjo menyatakan Indonesia membuka diri terhadap bantuan Singapura dan Malaysia dalam menanggulangi persoalan kabut asap.

Menurut Tjahjo, Indonesia tidak sepenuhnya bisa disalahkan akibat kabut asap yang melanda Malaysia dan Singapura. Sebab, perusahaan asal Malaysia juga punya andil dalam membakar lahan di Indonesia.

“Malaysia juga banyak perkebunan di negara kita. Kalau mau membantu, bantulah dengan ikhlas, jangan menghujat, jangan memaki-maki negara kita,” lanjut politikus PDI-P itu.

Selain itu, kabut asap yang hinggap di dua negara sahabat itu diakibatkan perubahan angin. “Bukan warga (Indonesia) yang membawa asap, tapi angin yang membawanya ke Singapura dan Malaysia,” kata Tjahjo. “Jangan hanya teriak-teriak, menghina, dan menyalahkan masyarakat dan pemerintah yang berdaulat ini.”

Presiden Joko Widodo telah beberapa kali turun ke lokasi kebakaran lahan dan hutan. Namun persoalan asap itu belum tuntas hingga saat ini. Bahkan, hari ini Jokowi berada di Sumatera Barat dan Jambi untuk mengecek langsung perkembangan kabut asap.

Badan Nasional Penanggulanan Bencana menyebutkan, berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua dari NASA pada Ahad (4/10/2015) tercatat 1.563 titik kebakaran hutan di Sumatera. Paling banyak berada di Sumatera Selatan, yaitu 1.340 titik.

Menanggulangi asap, Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan. 22.146 personel dikerahkan untuk memadamkan api di enam provinsi. Di Sumsel telah dikerahkan 5 helikopter, 2 pesawat Air Tractor water bombing dan 1 pesawat Casa hujan buatan. 3.694 personel gabungan TNI, Polri, dan lainnya juga telah dikerahkan. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.