BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mengirimkan tim ke Aceh untuk menginvestigasi kasus penculikan dan penembakan terhadap dua anggota intel Kodim Aceh Utara beberapa waktu lalu. Di Aceh, tim DPR RI menemui jajaran Kepolisian Daerah Aceh dan Kodam Iskandar Muda.

Tim investigasi DPR terdiri atas anggota Komisi I yang membidangi masalah keamanan dan Komisi III (hukum). Mereka mengadakan pertemuan tertutup dengan Kepala Kepolisian Daerah Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto, Kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Aceh M. Nasir Zalba, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi di Mapolda Aceh, Senin (30/3/2015).

Dalam pertemuan itu, Kapolda Husein Hamidi menyampaikan sejumlah kasus kekerasan bersenjata yang terjadi dalam sepekan terakhir di Aceh. Kasus pertama yang dilaporkan adalah penculikan terhadap Mahmudsyah alias Ayah Mud, anggota Komite Peralihan Aceh, pada Ahad (22/3/2015) malam, oleh kelompok Nurdin alias Din Minimi.

Keesokan harinya, dua anggota Kodim Aceh Utara diculik di Desa Aluembang, Kecamatan Nisam Antara. Keduanya ditemukan tewas dengan bekas tembakan di tubuhnya pada Selasa (24/3/2015) pagi.

Kapolda menyebutkan, kedua kasus tersebut dilakukan kelompok kriminal bersenjata. “Ini kriminal murni,” ujar Kapolda Husein Hamidi.

Kapolda juga melaporkan kasus penembakan yang menimpa anggota Polres Pidie di Kecamatan Tangse pada Rabu (25/3/2015). Bripda Sayed Muhammad Riza tewas didor bandar narkoba setelah pistolnya direbut.

“Sayed tengah melakukan undercover dalam upaya menangkap tersangka sindikat narkoba atas nama Nasruddin dan Azhari. Ini juga kriminal terkait narkoba,” ujar Kapolda Husein.

Meski begitu, Kapolda menegaskan, kasus yang menimpa Sayed Muhammad Reza tidak terkait sama sekali dengan penculikan Ayah Mud dan dua anggota Kodim Aceh Utara.

Anggota Komisi III M. Nasir Djamil menilai bahwa serangkaian kasus kekerasan bersenjata yang terjadi di Aceh dalam sepekan terakhir merupakan tindak kriminal murni.

“Kami menyimpulkan, penculikan dan pembunuhan terhadap dua anggota TNI (Aceh Utara) dan penembakan aparat Polri di Pidie adalah bagian dari kejahatan peredaran narkoba ilegal di Aceh dan merupakan kriminal murni,” ujar Nasir Djamil.

Komisi III meminta agar polisi mengusut tuntas kasus tersebut. “Kami meminta Kapolda Aceh agar bisa mengungkap dan menangkap pelakunya,” tandas Nasir. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.