BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pasien terinfeksi virus HIV/AIDS di Aceh, terancam tidak dapat mengonsumsi obat Anti Retro Viral (ARV) karena persediaannya di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh, menipis. Hingga akhir Oktober, jumlah obat yang berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh bagi penderita HIV/AIDS itu, persediannya terbatas.
“Stok masih ada namun untuk Oktober jumlahnya tidak mencukupi,” kata petugas gudang farmasi RSUZA yang enggan menyebutkan namanya, Kamis (29/10).
Menurutnya, hingga kini 17 pasien positif terinfeksi virus HIV/AIDS secara rutin memeriksakan diri ke Rumah Sakit Zainal Abidin. Setiap bulannya jumlah obat Anti Retro Viral (ARV) bagi 17 pasien itu, menghabiskan Duviral 790 butir tablet, Neviral 545 butir, Hiviral 16 butir, Efavirenz 187 butir, Reviral 90 butir dan Coviro 120 butir tablet.
“Tablet yang banyak digunakan jenis Duviral dan stok tersedia hanya 676 butir tablet. Bulan September jumlah yang habis terpakai mencapai 790 tablet,” paparnya.
Menurut dia, sisa ARV yang tersedia saat ini merupakan stok yang dikirim pada pada September lalu. “Kami selalu mengkonfirmasi Departemen Kesehatan untuk segera mengirim ARV karena sangat dibutuhkan penderita,” sebutnya. []