Sulaiman Abda. | FOTO: Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Politikus Sulaiman Abda menilai pemberhentian dirinya dari jabatan ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Aceh tidak sah. “Itu (tindakan) ilegal,” katanya pada konferensi pers di kantor partai beringin itu di Banda Aceh, Rabu (18/3/2015).

Sulaiman menganggap surat pemberhentian dirinya dan Zuriat Suparjo dari posisi sekretaris tidak memiliki dasar hukum. “Anggap lah tidak pernah terjadi,” ujar politikus gaek ini.

Sekedar tahu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie memberhentikan Sulaiman Abda dan Zuriat Suparjo melalui SK Nomor 4 tertanggal 14 Maret 2015. Pemberhentian itu dilakukan setelah Golkar Aceh mendukung kubu Agung Laksono.

Menurut Sulaiman, hingga saat ini dirinya masih menjabat sebagai ketua DPD I Partai Golkar Aceh. Begitu pula dengan Zuriat Suparjo. “Saya, Sulaiman Abda, masih ketua DPD Golkar Aceh. Masalah ada penunjukan (orang lain) itu hak orang. Saya masih ketua Partai Golkar Aceh,” lanjut pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRA itu.

Sulaiman Abda merupakan salah seorang pendukung Aburizal Bakrie pada musyawarah nasional partai itu di Bali. Munas itu ditentang kubu Agung Laksono. Sulaiman mengaku bahwa Golkar di seluruh kabupaten/kota di Aceh mendukung munas Bali. “Semuanya mendukung Bali,” ujarnya.

Meski begitu, Sulaiman juga menyatakan bahwa ada kader Golkar Aceh yang juga hadir pada Munas Ancol (kubu Agung Laksono –red.). “Itulah sikap negarawan Golkar Aceh, yang memberikan hak demokrasi kepada kadernya. Saya tidak bisa melarang itu,” sebut Sulaiman.

Ia menolak disebutkan Golkar Aceh membelot dari kubu Aburizal Bakrie. “Kita hanya mendukung surat Kementerian Hukum dan HAM. Kita taat asas dan taat hukum,” lanjut pria yang akrab disapa Bang Leman itu. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.