Wednesday, April 24, 2024
spot_img

Surat Protes ‘Demi’ Tuah Dimurthala

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Putaran babak delapan besar Liga 2 Indonesia sudah dimulai sejak Rabu 24 Oktober 2018. Namun dua hari sebelum laga perdana dimulai, klub Persiraja Banda Aceh mengirimkan surat protes terhadap jadwal pertandingan yang telah dikeluarkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Klub Laskar Rencong itu memprotes jadwal laga kandang di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, yang harus memulai pertandingan pukul 15:30 WIB. Bermain sore hari di kandang membuat Persiraja agak kewalahan. Apalagi selama musim ini, anak asuhan Akhyar Ilyas itu selalu menjalani laga kandang pukul 20.30 WIB.

Selama musim ini, Persiraja selalu bermain malam hari di kandang. ‘Tuah’ Dimurthala memang lebih menjanjikan pada malam hari. Buktinya, Laskar Rencong berhasil menutup babak penyisihan grup Liga 2 Indonesia wilayah barat di peringkat kedua dan tidak pernah mengalami kekalahan pada laga kandang.

Selain itu, tim Lantak Laju tercatat dua kali seri dan sembilan kali menang di kandang. Persiraja juga menduduki peringkat satu klub dengan kemenangan dan jumlah gol di kandang terbanyak saat penyisihan grup.

Namun Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam tidak pernah menyebut surat protes jadwal pertandingan itu “demi” tuah Dimurthala. Dek Gam hanya mengatakan, jadwal sore hari dapat menggangu pelaksanaan ibadah salat Asar dan Maghrib karena menghadirkan ribuan penonton saat pertandingan.

“Tidak mungkin pertandingan dimulai pukul 15.30, itu sangat mengganggu ibadah. Ibadah adalah nomor satu dan yang paling utama, maka kita tidak setuju kalau sepak bola mengganggu ibadah,” kata Nazaruddin pada Selasa 23 Oktober 2018.

Manajemen Laskar Rencong juga menilai jadwal dari PT LIB itu melanggar peraturan daerah Provinsi Aceh Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Syariat Islam, yang dikuatkan dengan Peraturan Wali kota Banda Aceh, Nomor 11 tahun 2017, tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, serta tentang ketentuan pemakaian Stadion H. Dimurthala yang dibolehkan setelah salat Asar.

Nazaruddin meminta laga di Stadion H Dimurthala dimulai setelah salat Isya pukul 20:10 WIB. “Jadi suratnya sudah dikirimkan ke PT LIB dan PSSI. Kalau mereka memahami kekhususan Aceh selaku daerah syariat Islam, maka mereka harus menyetujui permintaan kita,” kata dia.

Balasan surat dari PT LIB baru dibalas dua hari setelahnya, pada 24 Oktober. Surat tersebut diteken Chief Executive Officer PT LIB, Risha Widjaya. Dalam surat itu, disebutkan bahwa penetapan waktu kick off di seluruh pertandingan kandang klub Persiraja pada babak delapan besar Liga 2 2018 menjadi pukul 16.00 WIB.

Meski tidak sepenuhnya diubah menjadi setelah salat Isya, perubahan jadwal diundur 30 menit dari sebelumnya itu sedikit membuat Nazaruddin lega. “Kapan pun boleh main, tapi jangan beradu dengan waktu salat, itu yang kami protes,” kata dia.

Laga pertama Persiraja di babak delapan besar memang bukan di kandang. Tetapi, Persiraja bakal mengawali laga perdana dijamu oleh Madura FC di Stadion Ahmad Yani di Sumenep, Jawa Timur pada Sabtu, 27 Oktober 2018.

Menurut jadwal, Persiraja akan bermain perdana di kandang pada sore hari menjamu PSS Sleman, awal bulan November. Mungkinkah tuah Dimurthala bakal tetap bertahan di babak delapan besar usai surat protes melayang? Menarik untuk dinanti. []

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU