BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kejaksaan Negeri Banda Aceh melaksanakan hukuman cambuk terhadap tiga warga Banda Aceh yang terbukti berjudi sabung ayam. Mereka dihukum antara enam dan tujuh kali cambuk.
Prosesi hukuman cambuk digelar di halaman Masjid Teungku di Anjong, Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Jumat (6/11/2015). Ratusan warga mengerumuni lokasi pencambukan untuk melihat dari dekat prosesi cambuk terhadap tiga penyabung ayam.
[VIDEO: Penyabung Ayam Dicambuk]
Para terhukum cambuk, salah satu berstatus pegawai negeri sipil yang berdinas di Lembaga Pemasyarakatan Banda Aceh, divonis bersalah oleh Mahkamah Syar’iyah pada 21 Oktober lalu.
Dua terhukum diganjar enam kali cambukan, namun dipotong masa tahanan tiga kali. Sedangkan satu lagi dihukum tujuh kali, potong masa tahanan tiga kali.
Warga menyoraki terhukum yang dihadirkan ke atas panggung cambuk, terutama saat algojo mendaratkan rotan ke badan terhukum. Mereka meminta para terhukum untuk bersabar dan tidak mengulangi perbuatan yang dilarang agama itu.
Para terhukum cambuk ditangkap sedang berjudi sabung ayam di Desa Peulanggahan beberapa waktu lalu. Kejaksaan Negeri Banda Aceh menjerat mereka dengan Qanun No 13 tahun 2003 tentang Maisir atau Perjudian.
Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin menyebutkan, mereka masih dijerat dengan qanun lama, karena saat ditangkap dan disidang Qanun Jinayat No 6/2014 belum berlaku. “Mereka masih dihukum dengan Qanun Maisir,” ujarnya.
Qanun Jinayat No 6/2014 telah resmi berlaku per 23 Oktober lalu atau setahun setelah qanun itu disahkan parlemen. Zainal menyebutkan, Pemerintah Kota Banda Aceh telah siap untuk melaksanakan syariat Islam berdasarkan Qanun No 6/2014 itu. []
