BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Koalisi Keterbukaan Informasi Publik meminta Tim Seleksi Komisi Informasi Aceh untuk tetap independen dan transparan selama proses seleksi berlangsung. Tim Seleksi akan menjaring 15 calon anggota Komisi untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR Aceh.
“Kami berharap bahwa semua penilaian dan seleksi harus dilakukan secara terbuka dan cepat diumumkan ke publik,” kata Juru Bicara Koalisi Fahrul Rizha Yusuf pada situs ini, Senin (6/6). “Tim Seleksi jangan pernah bisa diintervensi oleh kekuatan politik manapun.”
Besok, sebanyak 87 calon anggota Komisi Informasi Aceh akan mengikuti seleksi tertulis di Hotel Kuala Radja Banda Aceh. Usai seleksi tertulis, Tim Seleksi akan memilih 30 calon anggota. Sebelum mengikuti tes wawancara dan psikotes, 30 calon ini terlebih dahulu diumumkan di media massa untuk meminta tanggapan dari masyarakat.
Fahrul mengatakan, Koalisi akan melakukan proses rekam jejak calon anggota Komisi dan akan memberikan pelbagai masukan kepada Tim Seleksi. Namun, kata dia, tahapan seleksi yang harus mendapat kawalan ketat semua kalangan yaitu pada masa uji kelayakan dan kepatutan di parlemen Aceh.
“Jangan sampai anggota Komisi yang terpilih nantinya orang-orang yang tidak punya visi pada keterbukaan informasi publik,” ujar Fahrul.
Wakil Ketua Tim Seleksi Komisi Informasi Aceh Baharuddin A.R., berjanji akan bersikap independen dan transparan selama proses seleksi. “Kami meminta supaya Koalisi membantu kami agar terbebas dari intervensi orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Baharuddin.
Koalisi Keterbukaan Informasi Publik beranggotakan sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi, seperti: Katahati Institute, Gerak Aceh, ACSTF, Walhi Aceh, Aliansi Jurnalis Independen Kota Banda Aceh, Koalisi NGO HAM, KKP, KKTGA, FJPI, Aceh Institute, Yayasan Anak Bangsa, AJMI, dan MPK. []