Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pencarian pelaku penculikan dan penembakan dua anggota intel Kodim Aceh Utara telah berlangsung sepekan lamanya. Hingga kini keberadaan kelompok bersenjata tersebut belum terdeteksi. Meski begitu, TNI dan Polri menegaskan akan mencari pelakunya hingga ketemu.

Hal itu disampaikan Panglima Kodam Iskandar Muda Mayor Jenderal Agus Kriswanto dan Kepala Polda Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi kepada wartawan usai bertemu dengan tim Komisi I dan Komisi III DPR RI di Mapolda Aceh, Senin (30/3/2015) siang.

DPR mengirimkan 16 anggota Komisi I dan Komisi III untuk menginvestigasi kasus penculikan dan pembunuhan Serda Hendrianto dan Sertu Indra Irawan di Kecamatan Nisam Antara, Senin (23/2/2015) lalu. Dalam pertemuan di Mapolda itu, Kapolda dan Pangdam menyatakan pelaku penembakan dan penculikan itu merupakan kelompok kriminal bersenjata. “Murni kriminal,” kata Kapolda Husein Hamidi.

Polisi menurunkan 135 personelnya dan dibantu sekitar 300 personel TNI untuk mencari keberadaan kelompok bersenjata di Kecamatan Nisam Antara. Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen Agus Kriswanto menyebutkan, TNI mengerahkan prajuritnya untuk membantu polisi mencari para pelaku yang diduga berjumlah antara 15 hingga 20 orang.

“Perintahnya tetap dicari,” kata Agus Kriswanto.

TNI dan Polri tidak memasang target pencarian tersebut. “Tidak menentukan target,” ujar Pangdam. “Sampai kapan pun harus dicari, karena itu pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat.”

Hal senada dikemukakan Kapolda Irjen Husein Hamidi. Menurutnya, polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata tersebut.

“Saya optimistis pelakunya akan bisa ditangkap,” kata Kapolda.

Polisi menyebutkan kekerasan bersenjata yang terjadi di Aceh dilakukan oleh tiga kelompok, yaitu Din Minimi, Raja Rimba, dan Gam Bit.

Menurut Husein, kelompok Raja Rimba sudah tertangkap beberapa waktu lalu. Namun nama kelompok mereka masih digunakan oleh pihak lain. Sedangkan dua kelompok lain, Din Minimi dan Gam Bit, hingga kini masih ditelusuri keberadaannya.

Beberapa waktu lalu, sebut Husein, polisi berhasil menangkap lima anggota Din Minimi yang selama ini dituding menebar teror di kawasan Aceh Timur dan Aceh Utara. Yang terakhir ditangkap adalah Doyok, anak buah Din Minimi. Dari keterangan Doyok, polisi berhasil menyita 384 butir amunisi. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.