JAKARTA | ACEHKITA.COM – Hadirnya layanan microblogging seperti Twitter saat ini menjadikan ramainya layanan jejaring sosial yang bermunculan di dunia maya. Plurk, Jaiku, Twatter, dan masih banyak lainnya juga tidak kalah ketinggalan dengan berbagai fitur mereka mulai mencari mangsa para netter.
Yang menjadi menarik dari layanan Twitter adalah dengan mengembangkan aplikasi pendukung lainnya, sehingga Twitter bisa diterima oleh berbagai kalangan. Mulai dari daya akses yang lebih cepat, karena tidak banyak menampilkan image dan juga cukup kompatibel di perangkat komunikasi, seperti iPhone dan BlackBerry.
Selain digunakan untuk media curhat atau lebih dikenal sekarang ini ajang update status, Twitter juga menjadi bagian dari tren pengelola media online dalam mempromosikan beritanya kepada seluruh pembaca. Tidak ketinggalan juga, Twitter juga ikut memeriahkan dunia perpolitikan seperti halnya ajang kampanye saat Barack Obama mencalonkan menjadi presiden AS.
Jika baru-baru ini sempat terdengar berita tentang sebuah penelitian dari psikiater Dr Tracy Alloway dari University of Stirling yang menyatakan bahwa, “Twitter bikin otak bodoh”, namun dari pihak Twitter sendiri belum merespon hal tersebut secara berlebihan.
Buktinya untuk kalangan artis seperti di Indonesia, Twitter cukup mendapat tempat yang ‘layak’ sebagai media curhat dibandingkan Facebook. Tentu hal ini juga bisa berpengaruh bagi media infotainment yang ingin mencari berita tentang keberadaan mereka yang sangat mudah dilacak.
Bahkan dalam sebuah media, sempat diberitakan bahwa 73 persen pengguna Twitter memakai Facebook, jadi sebagian pecinta Facebook memang para Twitterati –istilah untuk pengguna Twitter. []