Delisa (Chantiq Schagerl) hidup damai di Lhoknga, perkampungan di pantai Aceh. Delisa gadis mungil periang. Ia bungsu dari empat bersaudara. Tiga kakaknya, Fatimah (Ghina Salsabila), Aisyah (Reska Tania Apriadi), dan Zahra (Riska Tania Apriadi). Ibunya bernama Ummi (Nirina Zubir). Ayahnya bekerja di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Tsunami 26 Desember 2004 merenggut keriangan keluarga kecil ini.
Pada pagi 26 Desember 2004, Delisa dan Ummi sedang bersiap menuju ujian praktik salat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Mereka ketakutan, sebelum sesaat kemudian gelombang tsunami menghujam kampung kecil nan indah itu. Tsunami menyebabkan tiga kakak Delisa meninggal. Sementara Ummi-nya, hilang entah ke mana.
Itulah secuil kisah yang muncul dalam novel Hafalan Shalat Delisa yang ditulis Tere Liye. Kini, novel itu diangkat ke layar lebar, dengan judul yang sama: Hafalan Shalat Delisa. Film ini akan segera diputar di bioskop di Indonesia. Film ini juga mengingatkan kita pada petaka tujuh tahun silam.
Berikut trailer film Hafalan Shalat Delisa yang digarap Starvision Plus yang akan mulai diputar di bioskop pada 22 Desember 2011. Film ini disutradarai Sony Gaokasak dengan penulis skenario Armantono.