BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Center for Tobacco Control Studies (Pusat Studi Pengendalian Rokok, CTCS) Aceh menggelar kampanye Hari Antitembakau Sedunia di Bundaran Simpang Lima, Kamis (30/5/2013) sore. Pada kampanye itu, mereka mengajak warga Kota Banda Aceh untuk mengurangi konsumsi rokok.
Direktur CTCS Rizanna Rosemary menyebutkan, jumlah perokok di Banda Aceh terus meningkat. Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2007 dan 2010 menunjukkan bahwa delapan dari 10 laki-laki Aceh merupakan perokok.
Mirisnya, kata Rizanna, jumlah remaja yang merokok juga terus bertambah. “30 persen remaja merokok,” kata Rizanna di Banda Aceh, Kamis sore.
Menurut Rizanna, rata-rata perokok menghabiskan 29 hingga 31 batang rokok per hari. Angka ini menempatkan Aceh berada di peringkat pertama konsumsi batang rokok di Indonesia.
Untuk itu, Rizanna mengajak masyarakat Aceh –khususnya Banda Aceh– untuk mengurangi konsumsi rokok. “Rokok bukan hanya merusak kesehatan perokok, tapi juga orang yang tidak merokok,” ujarnya.
Ia juga meminta perokok untuk menghargai orang yang tidak merokok. “Kita bukan ingin membuat musuh dengan perokok, kita hanya ingin, ketika mereka merokok di ruang publik, hargai hak-hak mereka yang tidak merokok,” kata dia.
Kampanye antitembakau di Bundaran Simpang Lima melibatkan duta wisata, putri kopi, dan putri bahari Aceh. Dalam aksi itu, mereka membentangkan spanduk yang mengajak warga kota berhenti merokok dan memperkenalkan bahaya yang ditimbulkan rokok.
Miss Coffee 2013, Cut Renny Wulanda, menyebutkan, kampanye ini sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap perokok pasif. “Hormatilah orang yang tidak merokok. Hidup sehat itu lebih indah,” kata Cut Renny kepada acehkita.com. []