Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ratusan warga Banda Aceh membubuhkan tandatangan di selembar kain sebagai dukungan terhadap penyelamatan kapal Sophie Rickmers. Mereka menolak muatan kapal tersebut diangkat.

Dukungan tandatangan itu terkumpul dalam sebuah aksi di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Ahad (23/11/2014) pagi. Aksi ini diinisiasi oleh Nurjanah Husein –yang sebelumnya membuat petisi online di change.org. Petisi itu meminta agar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menolak memberikan rekomendasi survei dan izin pengangkatan muatan yang diajukan Pemerintah Kota Sabang, Oktober lalu.

Nurjanah Husein menyebutkan, aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap rencana Pemerintah Kota Sabang untuk melakukan survei dan pengangkatan muatan yang ada di dalam kapal Sophie Rickmers –kapal uap milik Jerman yang ditenggelamkan di perairan Pria Laot, pada 1940 lalu.

“Kita prihatin dengan rencana ini. Bangkai kapal Sophie Rickmers merupakan tempat biota laut hidup dan itu kekayaan laut kita,” ujar wanita yang akrab disapa Nunu Husein itu.

Bangkai kapal Sophie Rickmers, sebut Nunu, bisa menjadi sebuah situs bersejarah yang menyimpan segudang pengetahuan bagi generasi mendatang. “Pemerintah Pusat harus menghentikan rencana pengangkatan ini,” pinta Nunu.

Rahmi, warga Banda Aceh, kecewa dengan rencana Pemerintah Kota Sabang. “Kapal itu menjadi tempat berbagai biota laut ada yang harus kita jaga,” ujarnya. “Lagian kapal itu ada di sana sebelum kita ada.”

Sophie Rickmers merupakan kapal tenaga uap buatan Jerman pada tahun 1920. Kapal ini ditenggelamkan pada tahun 1940 di teluk Pria Laot, Sabang, pada masa Perang Dunia II, demi mencegah penyitaan oleh Belanda.

Lokasi tenggelam kapal Sophie ini menjadi spot penyelaman yang sering dikunjungi para wisatawan lokal dan mancanegara. Pada 31 Oktober 2014, Walikota Sabang Zulkifli H. Adam mengirimkan surat kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Pudji Susiastuti untuk meminta rekomendasi izin survei dan pengangkatan muatan barang dalam kapal tersebut kepada PT. Samudera Ceudah Group.

Bangkai kapal dan isinya yang berada di dasar perairan Sabang merupakan sumber imu pengetahuan yang menguak sejarah pertempuran besar di masa karamnya kapal tersebut pada 1940. “Ia menjadi habitan beragam jenis ikan, invertebrata, dan alga,” sebut Nunu, “Sophie bagaikan surga bagi para penyelam di Asia Tenggara.” []

@efmg

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.