BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Tujuh pesawat tempur Angkatan Laut Prancis jenis Rafale mendarat darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Sabtu (18/5). Pendaratan tujuh Rafale pada pukul 11.45 WIB itu dilakukan karena di sekitar kapal induk Charles De Gaule yang menjadi base pesawat dan berada di 100 nautical miles barat Sumatera diselimuti cuaca buruk.
Sesuai prosedur penerbangan dan alasan keselamatan, pesawat melaksanakan pengalihan ke bandara atau pangkalan terdekat, yaitu Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Kedatangan tujuh pesawat tempur Rafale direspon dengan sigap jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda yang dipimpin Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H.
Danlanud SIM Hendro dalam keterangannya kepada jurnalis menyampaikan bahwa prosedur pengamanan dilaksanakan oleh pihaknya dengan melakukan pemeriksaan terhadap kru Rafale. Identitas kru masing-masing: Bob/Captain Adeleus Thomas, (Rafale 38), Captain Duboin Jean, (Rafale 39), Captain Dennis Pierre, (Rafale 45), Captain Hetier Hubert, (Rafale 6), Squid/Captain Denis Guiluame, (Rafale 21), Lea/Captain Droz Bartholet (Rafale 31), dan Choco/Captain Bon Camile (Rafale 42).
Dari pemeriksaan yang dilakukan jajaran Lanud SIM, jelas Hendro, diketahui pesawat sedang melaksanakan latihan udara ke udara (exercise air to air) dengan rute kapal induk Charles De Gaule. Hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa kru Rafale tidak membawa senjata perorangan, hanya di salah satu pesawat dengan tail number 39 terdapat peluru kendali dummy jenis MICA (Missile Interception Combat Arien).
“Lakukan pengamanan dan pemeriksaan sesuai SOP yang berlaku dengan tetap koordinasi dan bekerja sama pihak terkait,” ujar Danlanud SIM Kolonel Pnb Hendro Arief H seraya memantau kegiatan pengamanan berlangsung aman dan lancar karena kru kooperatif selama pemeriksaan.
Hingga berita ini ditayangkan, empat pesawat sudah kembali ke kapal induk. Sementara tiga pesawat lainnya dalam pemeriksaan teknis (technical check) di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
[]
