Friday, April 19, 2024
spot_img

Awal Bersih Narkoba dari Lampaloh

SORE itu, seratusan orang berkumpul di pekarangan Meunasah Gampong Lampaloh. Mereka menempati deret kursi yang tersusun di bawah dua tenda biru. Di depannya, berdiri sebuah panggung berukuran 4×3 meter. Tulisan ‘Pencanangan Gampong Lampaloh Bersinar (Bersih Narkoba)’ menjadi latar di panggung itu.

Di antara mereka yang menempati deret kursi, di barisan paling depan ditempati Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Heru Winarko bersama Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, ditemani Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Faisal AN dan Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra. Di situ, mereka ditemani oleh Keuchik Gampong Lampaloh, Adi Isnaini.

Selebihnya kursi-kursi itu ditempati tetamu perwakilan Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK), Tim Penggerak PKK Kota Banda Aceh, warga setempat serta 11 pemuda yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) anti narkoba gampong. Di antara mereka juga ramai yang berseragam biru bertulis BNN, sebagiannya berjaga-jaga di jalan pinggir meunasah bersama polisi.

Beberapa papan bunga terlihat di sisi jalan. Hari itu, Kamis 11 April 2019. Lampaloh, sebuah gampong dengan luas lebih kurang 15 hektare dicanangkan sebagai Gampong Bersih Narkoba (Bersinar) di Kota Banda Aceh. Pancanangan itu diresmikan langsung oleh Kepala BNN Heru Winarko.

Peresmian atas pencanangan Gampong Lampaloh ‘Bersinar’ itu ditandai dengan pemukulan rapai yang dilakukan oleh Kepala BNN bersama Wali Kota Banda Aceh dan Kepala BNN Provinsi Aceh. Seremoni dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.

“Kita ingin menularkan yang diraih Gampong Lampaloh. Ini awal dari bersih narkoba di Kota Banda Aceh,” ujar Heru Winarko saat diwawancarai usai memakaikan rompi bertulis Satgas Anti Narkoba kepada 11 pemuda Gampong Lampaloh.

Ia menyebutkan salah satu kriteria pemilihan Desa Bersinar terkait komitmen untuk benar-benar menjaga desanya bersih dari narkoba. “Tadi bapak Wali Kota juga sudah menyampaikan akan menjaga warga di sini,” ujarnya

Menurutnya, untuk memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia semua pihak harus terlibat bekerja sama. “Semuanya bersama-sama bersatu padu memberantas narkoba. Milenial juga ayo jauhi narkoba, hidup sehat tanpa narkoba,” sebut Heru.

Heru menyebutkan, pihaknya juga banyak menemukan ibu-ibu terlibat dalam peredaran narkoba karena kondisi ekonomi. Sehingga BNN sekarang menggarap program pengembangan masyarakat (community development). “Di Bireuen kita replanting dari lahan ganja ke tanaman jagung, jadi pakan ternak. Kemudian ramai yang tanya BNN kenapa ngurusin pemberdayaan ekonomi masyarakat? BNN yang diurusin dari pencegahan sampai pemberantasan,” kata dia.

Sementara itu, Heru menyatakan, pihaknya kalau mendapati bandar atau pengedar akan melakukan tembak di tempat. Berbeda halnya dengan yang masih coba-coba atau pemakai akan dilakukan pembinaan. Kepada yang sudah terlanjur menggunakan narkoba, dia mengajak untuk melaporkan diri guna diberikan rehabilitasi.

“Kalau yang bandar dan pengedar tembak di tempat. Tapi yang masih coba-coba atau pemakai harus dibina. Karenanya saya minta BNNK dan Pemko dapat memikirkan solusi untuk tempat rehabilitasi. Mungkin bisa dimanfaatkan rumah sakit dan Puskesmas sebagai solusi tempat rehab,” sebut Heru.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Kejaksaan Negeri Aceh yang sudah memberikan hukuman mati kepada empat anggota penyelundup sabu sebanyak 50 kilogram jaringan internasional di Aceh. “Kita sangat berterima kasih,” ucapnya.

Ketua BNN Provinsi Aceh Faisal AN menyampaikan bahwa, program Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) dilakukan seiring terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018, tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) tahun 2018-2019.

Untuk program Desa Bersinar itu, BNN Aceh sudah mempersiapkan 85 gampong (desa) yang tersebar di 10 BNN Kabupaten/Kota di seluruh Aceh untuk Program Bersinar. Di antara indikator dalam pelaksanaan Program Bersinar, sebut Faisal, desa tersebut akan membentuk satgas atau relawan, mereka bertugas menginformasikan penyalahgunaan narkoba di desa kepada petugas BNN. Kemudian adanya peraturan-peraturan adat (reusam) gampong terhadap pemberantasan narkoba.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dalam pidato sambutannya menyebutkan, dari 90 Gampong di Banda Aceh, Lampaloh menjadi gampong pertama yang dicanangkan sebagai Gampong Bersinar (Bersih Narkoba).

“Memang kita telah mendeklarasikan 90 gampong sebagai Gampong Anti Narkoba. Tapi Gampong Bersinar, baru Lampaloh dan ini jadi yang pertama di Banda Aceh,” ujarnya.

Menurutnya, pencanangan Lampaloh sebagai Gampong Bersinar menjadi awal gerakan bersih dari narkoba di Kota Banda Aceh. “Layak dicontoh oleh gampong lainnya,” ucap Aminullah.

Usai diresmikan sebagai Gampong Bersinar, Keuchik Gampong Lampaloh Adi Isnaini yang hari itu mengenakan batik lengan panjang terlihat dengan bersemangat menyatakan komitmennya. “Dengan cara membangun kerja sama yang kuat di desa. Baik kerja sama bawah ke atas atau atas ke bawah, artinya pada tingkat dari bawah ke atas minimal menggerakkan unsur-unsur gampong hingga sama-sama peduli terhadap pencegahan narkoba,” ujarnya.

Sejak dirinya menjabat sebagai Keuchik dua tahun di gampong yang kini memiliki 162 kepala keluarga, dia mengaku, di Lampaloh tidak ditemukan satu kasus pun terkait penyalahgunaan narkoba.

Sehingga dia berasumsi, barangkali tingkat kriminal terkait narkoba yang nihil tersebut yang menjadi salah satu pertimbangan sehingga Gampong Lampaloh dicanangkan sebagai Gampong Bersinar di Kota Banda Aceh.

“Kemudian mungkin sebelumnya kita sudah sedikit membina, membangun terus komunikasi lintas sektor, mereka menganggap positif hingga ingin bersama-sama mewujudkan konsep-konsep Gampong Bersinar,” ujar Keuchik Lampaloh.

Gampong Lampaloh, sebutnya, pada 2017 lalu telah dicanangkan sebagai Gampong KB Aneuk Meutuah. Kemudian pada 2018, Lampaloh juga dicanangkan sebagai Gampong Ramah Anak.

Di gampong berjumlah penduduk 656 jiwa ini, sebagai komitmen terhadap pemberantasan narkoba telah ditunjukkan 11 orang sebagai satgas anti narkoba. “Tidak kita adakan seleksi berjenjang, kita rangkul berdasarkan keinginan mereka terutama para pemudanya,” kata Adi Isnaini.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU