15 Agustus, Aceh Luncurkan Bendera Bulan Bintang

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Momentum peringatan delapan tahun perjanjian damai Helsinki, Pemerintah Aceh akan meluncurkan bendera bulan bintang –yang sebelumnya dipakai Gerakan Aceh Merdeka– sebagai bendera resmi Aceh pada 15 Agustus 2013.

Bendera bulan bintang itu nantinya akan menggantikan Pancacita, yang selama ini menjadi bendera Aceh. Penggerekan bendera yang pernah menjadi simbol GAM itu akan dimulai dengan pengibaran bendera merah putih. Karena belum memiliki himne, pengibaran bendera Aceh itu nantinya akan diiringi azan. Sebelumnya, penetapan bendera GAM sebagai atribut Aceh ditentang Jakarta. Pusat juga melarang pengibaran bendera disertai azan karena dinilai dapat menodai kesakralan azan –panggilan salat bagi kaum muslim.

Anggota Komisi A DPRA Abdullah Saleh menyebutkan, rencana pengibaran ini sudah disampaikan kepada tim Kementerian Dalam Negeri yang dipimpin Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan.

“Sudah disampaikan tadi, tapi belum ada respon karena pertemuan masih terus berlangsung,” sebut Abdullah Saleh kepada wartawan di sela rapat tertutup Pemerintah Aceh dengan tim Kementerian Dalam Negeri di Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (24/7/2013).

Pertemuan tertutup itu dihadiri Djohermansyah Djohan, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Ketua DPRA Hasbi Abdullah.

Sebelum bendera Aceh dikibarkan, kata Abdullah Saleh, akan terlebih dahulu dikibarkan bendera merah putih. “Seusai ketentuan qanun, kita naikkan bendera RI dulu, kemudian baru bendera Aceh,” katanya.

Pengibaran pada 15 Agustus itu, kata Abdullah Saleh, hanya bersifat peluncuran saja. Karenanya, pengibaran bendera itu hanya dipusatkan pada satu lokasi saja, yaitu di kantor gubernur Aceh.

Menurut bekas politikus Partai Persatuan Pembangunan itu, pengibaran bendera merah putih sebelum bendera Aceh sebagai bentuk memunculkan lagi semangat nasionalisme Aceh terhadap Indonesia dan mencintai Aceh pascakonflik. []