Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Masyarakat Aceh yang mayoritas beragama Islam dihebohkan dengan penemuan buku yang bernada menyudutkan Nabi Muhammad dan ajarannya. Buku tersebut ditemukan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Aceh Barat.

Buku pendangkalan akidah yang menghebohkan masyarakat Aceh itu di antaranya berjudul “Yesus, Muhammad, dan Saya”, serta “Sebutir Intan di Penghujung Al-Quran: Menangkal Serangan Syaitan”.

Ketua DPW Nahdhatul Ulama Aceh Teungku Faisal Ali menyebutkan, buku tersebut ditemukan sejumlah warga dan melaporkannya kepada aparat kepolisian dan pemuka agama.

“Ini upaya pemurtadan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Teungku Faisal Ali yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Rabu (3/12/2014).

Buku-buku tersebut diedarkan pada tengah malam, dengan cara diletakkan di warung kopi, teras rumah, serta dititipkan di lembaga pengajian dayah.

“Modusnya beda-beda. Di Indrapuri (Aceh Besar), misalnya, itu diletakkan di warung. Dan di Pidie Jaya di pesantren,” kata pria yang akrab disapa Lem Faisal ini.

Menurut Lem Faisal, buku tersebut memuat materi yang menyesatkan akidah umat Islam dan bahkan pemurtadan. “Misalnya disebutkan bahwa Al-Quran memutarbalikkan Al-Kitab. Padahal kan bukan seperti itu,” sebutnya.

Di bagian lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad melangsungkan pernikahan sebanyak 23 kali. “Itu upaya menyudutkan Nabi kita,” ujar Teungku Faisal Ali.

Sepanjang 2014, Majelis Permusyawaratan Ulama telah menemukan empat kasus pendangkalan akidah di Aceh. Selain empat daerah yang disebutkan di atas, kasus ini juga ditemukan di Bireuen. []

@efmg

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.