BANDA ACEH | ACEHKITA.COM -Memperingati Hari Kartini, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Aceh mengadakan pelatihan kepada jurnalis di Banda Aceh dalam menulis isu-isu kesehatan, Sabtu (21/4/2018).
Pelatihan sehari yang bertempat di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Banda Aceh itu mendatangkan tiga narasumber, yaitu Direktur RSUD Meuraxa, dr Fujiati, Sp Rad, Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman, dr. Suraiya, dan jurnalis, Adi Warsidi.
dr Fujiati mengatakan, hubungan baik antara pihak rumah sakit dengan media, sangat penting dijalin, guna memberi informasi kepada masyarakat. “Isu kesehatan dalam pemberitaan sudah cukup baik, tapi di era JKN ini, masyarakat masih belum seluruhnya memahami prosedur untuk datang berobat ke rumah sakit.”
Ia mengatakan, ada persepsi yang keliru di masyarakat terkait berobat gratis. Pasalnya masih ada masyarakat yang terpaksa ditolak pihak rumah sakit karena tidak membawa kartu identitas. Pasien yang berobat beranggapan, layanan kesehatan gratis dari pemerintah dapat mereka peroleh meskipun tanpa membawa KTP. “Pihak media juga harus menginformasikan kepada masyarakat, sebenarnya berobat ke rumah sakit itu bukanlah gratis. Pemerintahlah yang membayar iuran untuk masyarakat yang datang berobat. Sehingga rumah sakit tetap bisa melakukan pelayanan lebih baik,” ujar Direktur RSUD Meuraxa.
Pada kesempatan yang sama, dr Suraiya, dari Pukesmas Baiturrahman mengatakan, masyarakat harus berobat di mana ia terdaftar berdasarkan KTP yang mereka miliki. Jika tak mengikuti hal tersebut, maka itu sama saja dengan mengambil hak berobat orang lain dalam satu puksemas.
Mantan Ketua AJI, Adi Warsidi mengimbau kepada para jurnalis untuk lebih peduli terhadap isu-isu informasi kesehatan seperti yang disampaikan pihak rumah sakit. “Yang menarik ditulis itu, bukan hanya soal kasus yang terjadi, di rumah sakit, tapi juga soal informasi lainnya terkait informasi kesehatan.”
Ketua FJPI Aceh, Saniah LS berharap pelatihan tentang isu-isu kesehatan ini dapat menambah wawasan jurnalis di Banda Aceh, terutama mengenai apa-apa yang tidak boleh dilanggar saat peliputan, karena rumah sakit punya aturan dan kode etik sendiri, begitu pula dengan jurnalis. []
[Rezfah]