BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejak berlangsungnya Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 7 selama 10 hari terhitung 5-15 Agustus 2018, partisipasi laskar digital Aceh yang tergabung dalam Generasi Pesona Indonesia (GenPI) tak henti-hentinya mengangkat even kebudayaan akbar empat tahunan sekali itu ke media daring.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggandeng GenPI Aceh sebagai salah satu komunitas untuk menjadi corong promosi digital PKA 7. Hal ini dibuktikan laskar digital Serambi Mekah sejak pembukaan PKA yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa Lhoong Raya, Banda Aceh dengan menaikkan tagar #PesonaPKA7 yang tembus Trending Topic Indonesia (TTI) pada peringkat 4.
Ketua Divisi Online GenPI Aceh, Reza Fardian, mengakui gerakan untuk viralkan hajatan akbar kebudayaan Aceh tersebut sudah dilakukan sejak awal dari mulai pra-event dengan sejumlah kegiatan, mulai dari offline dan juga online.
“Musibah gempa di Lombok yang terjadi 5 Agustus juga sempat membuat kami ikut berduka, mengingat dalam momen yang sama kita juga harus menaikkan tagar #PesonaPKA7 dan akhirnya sempat juga peringkat 4 TTI,” ujar Reza.
Peristiwa Lombok, kisah Reza, juga membuat publik dan pengunjung di PKA 7 meminta panitia untuk menempatkan posko bersama dan akhirnya hari ketiga PKA Posko Bersama Peduli Lombok tersedia di lokasi.
“Teman-teman GenPI Aceh setiap hari melakukan monitoring isu daring PKA, jadi setiap ada masukan dan saran dari pengunjung juga dipantau mengingat even budaya sangat dinanti-nanti oleh masyarakat karena melibatkan 7 ribu peserta,” jelas Reza.
Tidak hanya pembukaan PKA, penutupan PKA 7 yang dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Rabu (15/8) malam lewat tagar #PenutupanPKA7 juga mendapatkan posisi 4 di TTI.
“Malam penutupan PKA 7 sempat diguyur hujan dan gerimis, namun tidak mengurangi rasa penasaran masyarakat berduyun-duyun untuk menyaksikan penutupan yang ditandai dengan teut bude tring,” ujar Reza.
Menariknya, laskar digital Aceh juga tidak melewatkan penutupan PKA 7 dengan melakukan siaran langsung (live) di sejumlah akun medsos sehingga dapat disaksikan juga oleh warganet.[]
