BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — 11 FEBRUARI 1899 menjadi hari bersejarah sekaligus berduka. Pada hari itu, pejuang gigih Aceh, Teuku Umar, syahid di kawasan Suak Ujong Kalak, Meulaboh, Aceh Barat.
Hari ini, tepat 117 tahun wafatnya sang pahlawan pembebas masyarakat Aceh dari kungkungan Belanda.
Mengenang 117 tahun wafatnya Teuku Umar, Suparta Arz, jurnalis acehkita yang baru saja menuntaskan perjalanan jurnalistik mengelilingi Indonesia melalui Ekspedisi Indonesia Biru, membuat kultwit mengenai Teuku Umar.
Kami merangkumnya cuitan pria yang akrab disapa @ucokparta itu. Harapan kami, kita semua mengenang dan meresapi perjuangan Teuku Umar mengusir penjajah dari Bumi Seulanga.
1. 11 Februari 2016, 117 tahun berpulangnya Teuku Umar. #TeukuUmar @iloveaceh @atjehraya @AcehInfo @TweetAneukAceh pic.twitter.com/oA9WksRwTF
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
2.Lahir di Muelaboh 1854. Anak dr Teuku Achmad Mahmud, dg 2 saudara perempuan & 3 laki2. #TeukuUmar @almubarak @azirmaop @HamidAbdoel
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
3. Teuku Umar kecil dikenal cerdas, pemberani, juga punya sifat pantang menyerah. #TuekuUmar @muhmta @Thamren @jakarasyid @jkfarza
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
4. 1873 Perang Aceh meletus, dia angkat senjata di usia 19 tahun. #TeukuUmar @atjeh01 @ardi_atjeh @teukuardian pic.twitter.com/3kXMJV6VKG
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
5.Di usia 26 thn dia menikahi Cut Nyak Dhien (Janda). Sebelumnya sdh punya 2 istri. #TeukuUmar @nh_nh_ @efmg @FahmiYunus @AyiJuf @mirroreye
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
6.Pernah berpura2 jadi antek Belanda, dan masuk dinas militer Belanda pd 1883. #TeukuUmar @IrwanDjohan @Kautsar03 @NurSafri @SalmanMardira
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
7. 1884, dia ditugaskan membebaskan Kapal kerajaan inggris yg disandra Raja Tuenom. Dia membawa 32 tentara Belanda utk misi itu. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
8. Di tengah laut, senjata serdadu dilucuti, orangnya dibunuh oleh Tgk Umar dan pengikutnya. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
9. Semua harta rampasan dibagi untuk tentara Aceh. Tak lama, berhasil merebut 6 mukim dari tangan Belanda. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
10. 1893, Teuku Umar bersama 13 org Panglima bawahannya menyerah pd Belanda, dpt pengampunan juga jaminan keselamatan. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
11. Cut Nyak Dien sempat bingung, malu, dan marah atas keputusan suaminya itu. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
12. Oleh Belanda, Tueku Umar diberi gelar Teuku Johan Pahlawan Panglima Besar Nederland, melalui Gubernurnya Deykerhooff . #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
13. Dia menunjukkan kesetiaan, setiap tugas dilaksanakan dg baik. Imbalannya, kembali dpt kepercayaan Gubernur Militer Belanda. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
14. Padahal Tueku Umar hanya pura-pura berperang dipihak Belanda. Hanya Ule Balang pemeras yg disasar. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
15. Suatu hari, digelar rapat rahasia dg para pejuang di Lampisang. Menyusun strategi membawa lari alat perang yg kuasainya. #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
15. 30 Maret 1896, 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang $18.000, dibawa kabur bersama pejuang. #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
16. Persitiwa itu menggemparkan Belanda. Gubernur Deykerhooff dipecat. Tetara tambahan didatangkan dr Jawa. #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
17. 1986 seluruh perang melawan belanda di Aceh, di bawah komando Teuku Umar, dibantu Cut Nyak Dhien & Panglima Pang Laot. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
18. Suatu hari, dia membantu Teuku Panglima Polem menyerang pos Belanda di Aceh Besar, 25 serdadu tewas, 190 luka-luka kala itu. #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
19. 1 April 1898, bersama Panglima Polem, Ule Balang & ulama, bersumpah setia pada Sultan Muhammad Daud Syah, di Pidie. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
20. Sehari sebelum 11 Feb 1899, Teuku Umar berucap “Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid.” #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
21. Sebuah peluru menembus dadanya dalam sebuah pertempuran hidup mati di Suak Ujong Kalak, Muelaboh. #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
22. Atas jasanya dlm perjuangan, Tueku Umar di anugerahi gelar Pahlawan Nasional. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
23. Namanya juga diabadikan untuk nama-nama jalan utama di kota-kota di Indonesia. #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
24. Di Banda Aceh, namanya juga diabadikan untuk nama sebuah masjid #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
25. Namanya juga diabadikan pada sebuah kapal perang TNI AL, dgn nama KRI Teuku Umar 385. #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
26. Di Tanah kelahirannya Muelaboh, ada juga Universitas #TuekuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
27. Tahun 1986, wajah Teuku Umar sempat diabadikan pada uang kertas Rp.5000. #TeukuUmar pic.twitter.com/8NtQJwmeU8
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
28. Sukarno pernah berucap: #TeukuUmar, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol sbg three heroic friends. Ruh perjuangan melawan Belanda.
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
29. Sekian, terimakasih. Twitt ini hanya pengingat, mohon ditambah kl kurang, dikoreksi jk salah. @efmg
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
30. Semoga Teuku Umar dan Syuhada lainnya mendapat tempat terhormat di sisi-Nya. Jasa mereka akan selalu dikenang. #TeukuUmar
— Apa Geumpang (@ucokparta) February 11, 2016
[]
SUPARTA ARZ